Senin, 21 Januari 2019

Cari Hiburan Jangan Diiringi Baperan


Kok bisa baperan saat menikmati hiburan?
Ya bisalah.

Contohnya,
Pernah ga nonton film sampe ikutan meresapi emosi dan nilai yang dibawa para pemeran dan alur cerita? Sampe merasa kesel sama pemeran antagonis, meski udah selesai nonton filmnya?

Atau jadi merasa hits, saat ikut-ikutan trending dari artis atau film tertentu?

Atau pernah ga jadi ikutan galau dan kepikiran gara-gara kabar penyanyi idola kita yang kecelakaan atau meninggal mendadak?

Atau, jadi ga fokus ibadah setelah mendengarkan salah satu lagu dari penyanyi favorit kita?

Itu tandanya kita mulai baperan saat menikmati hiburan. Padahal hiburan itu hukumnya Mubah, jika sudah diiringi dengan perasaan begitu, hati-hati jangan-jangan kita sudah condong jadi berlebihan.

Sebagai muslim, utamanya, kita tidak boleh berlebihan dalam hal yang mubah. Termasuk saat mencari hiburan. Terlebih lagi, kan kita tau propaganda orang-orang yang tidak suka dengan Islam masuknya lebih banyak melalui hiburan. Jika kita termasuk yang begitu menikmati dan mengagumi hiburan-hiburan yang disuguhkan oleh pihak di luar Islam, hati-hati, mungkin kita tidak sadar sudah tersusupi pemikiran mereka.

Misal, dalam film hollywood. Berapa banyak film asal sana (hollywood) yang tidak dibumbui oleh adegan vulgar semisal kissing scene atau wanita berpakaian terbuka? Tentu leboh banyak yang menyertakannya, kan. Bagi kita yang sudah terlanjur menikmati karya-karya hollywood pasti akan menganggap adegan-adegan tersebut biasa dan tak perlu menganggapnya sebagai sesuatu yang menghebohkan. Padahal jika di cek, kita orang Indonesia yang menonton kebanyakan adalah seorang muslim.

Misal, dalam film hollywood. Berapa banyak film asal sana (hollywood) yang tidak dibumbui oleh adegan vulgar semisal kissing scene atau wanita berpakaian terbuka? Tentu leboh banyak yang menyertakannya, kan.

Bagi kita yang sudah terlanjur menikmati karya-karya hollywood pasti akan menganggap adegan-adegan tersebut biasa dan tak perlu menganggapnya sebagai sesuatu yang menghebohkan. Padahal jika di cek, kita orang Indonesia yang menonton kebanyakan adalah seorang muslim.

Atau, saat melihat film hero buatan Amerika, kita sudah mahfum jika tokoh penyelamat dunia di film tersebut adalah sosok seseorang yang tidak pernah ditampakkan dekat dengan tuhanNya. Aneh kan ya? Logika berpikir sebagai seorang muslim, yang harusnya meyakini Allah dan segala nilai ajaran Islam, perlahan diacak-acak oleh pihak pembuat film tersebut. Tentunya itu terjadi tanpa kita sadari.

Musik juga menjadi hiburan yang sering bikin kita baper, entah jadi berlebihan ngefans dengan penyanyinya atau dengan melodi dan liriknya. Sehingga kita jadi gak sadar dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam di dalam setiap penampilan musisi tersebut, pada lirik ataupun MV nya.

Makanya, menikmati hiburan jangan sampai terlena. Jadikan selingan jarang-jarang saja. Jangan dikit-dikit nonton film, jangan sampai apapun aktivitasnya ditemaninya sambil dengerin musik. Awas, nanti kita jadi baper dalam menikmati hiburan. Jadi ketergantungan dengan hiburan. Padahal, yang sifatnya aktivitas berpahala saja masih banyak yang belum kita coba.
.
*Ini tulisan bener-bener buat ngaca ya, plis jangan pada tersinggung*

Insipired by Ceramah Ust. Akmal S. & Ust. Hanan Attaki

Foto : Buku favorit penyadar saya, agar jangan baperan menyaksikan hiburan negeri korea selatan.

@30haribercerita #30hbc1917

Tidak ada komentar:

Posting Komentar