Selasa, 19 Mei 2015

Pernikahan?

Tema itu sedang tiba-tiba hangat diperbincangkan, akibat sebuah tugas essay memandang pernikahan dalam sudut pandang yang tak biasa bagi seorang 'akhwat'..

Banyak kata-kata mengena dalam perbincangan hangat kajian sore itu :
  1. Sebagai bagian dari yang sudah terikat dengan jama'ah, maka orientasi menikah kita tuntunannya ada 3, yakni sesuai dengan Al-Qur'an, Hadits, dan Manhaj Da'wah.
  2. Sebagai seorang yang berjam'ah pasti dan sangat wajar jika menginginkan calon pendamping yang juga seorang aktivis di jama'ah ini. Bercita-cita tinggi untuk mendapatkan jodoh terbaik sangatlah perlu. Namun kita sebagai wanita yang ruang untuk memilih pasangan lazimnya hanya pada bagian menerima atau menolak, harusnya tetap menyiapkan secara mental jika Allah menjadikan jodoh kita ternyata bukanlah orang yang aktivis seperti kita, namun hanif dan bisa diajak untuk mendukung da'wah.
  3. Pun saat ternyata menikah dengan yang sama-sama aktivis da'wah pun masih saja akan banyak ditemui kejutan-kejutan atau bahkan mungkin kekurangan-kekurangan dari pasangan kita. Maka bersiaplah terhadap hal-hal itu, jangan berekspektasi terlalu tinggi kepada yang sesama manusia, walaupun yang sama-sama sudah mengenal da;wah sekalipun.
  4. Komunikasikan terhadap murobbi tawaran yang hadir agar hak murobbi sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap sikap kita dalam satu jama'ah ini terpenuhi, diskusikan dan minta pertimbangan dari beliau terkait tawaran yang datang. Perhatikan pula sebab-sebab jodoh tersebut datang kepada kita, apakah dengan cara yang benar lagi terhormat atau tidak.

Banyak tentunya harapan-harapan yang muncul dan melambung terkait mengahampirinya jodoh terbaik bagi setiap diri kita, namun sebagai hamba yang meyakini benar bahwa takdir Allah adalah yang terbaik harus selalu punya tempat di hati-hati kita, agar saat ekspektasi tidak setara bertemu dengan nyata, bukan penyesalan yang hadir namun husnudzon dan upaya terbaik mensyukuri nikmat Allah lah yang mengiringi perjalanan selanjutnya. aamiin..

*menunggu takdir yang datang tanpa menunggu kesiapan kita*

Tak ada mantan..

Rekomposisi halaqoh menghampiri lagi, ada yang kemudian berpindah pergi, adapula yang berpindah nya adalah bergabung..

bukan berarti saat telah berganti, murobbi mu sebelum ini adalah mantan. dan mutarobbimu sebelum ini juga kausebut mantan..

tak ada lah.. mantan murobbi ataupun mantan mutarobbi..
jejak-jejak kebaikan itu akan terus mengalir, pelajaran-pelajaran berharga itupun akan tetap membekas dalam perjalanan hidup masing-masing keduanya.

Maka jika sampai waktunya kau berpapasan dengannya, sapalah ia karena ia tetap murobbi mu, karena ia tetap mutarobbimu..

*Salam cinta, sampai berkumpul lagi di surgaNya*

..Hidayah itu Kuasa Allah kok (teruntuk Mu'adz)..

Mu'adz, adik paling ganteng
Belum lagi aku sempat pulang ke rumah untuk bertemu dengan keluarga, telpon dan komunikasi jarak jauh tak pernah aku tinggalkan.. perbincangan tentang kondisi seisi rumah akan jadi hal yang selalu aku tunggu perkembangannya. Tentang Hafshah yang sedang mencari kampus untuk melanjutkan kuliah, tentang Mu'adz yang sikap 'banyak mencari perhatian' nya selalu menggegerkan rumah dan juga sejagad SMPIT nya terutama namanya akan sering diulang-ulang oleh guru-guru yang mengajar kelas 3 SMP (Kelas IX) tersebut.

Mu'adz, adik yang selalu membuatku kangen. Adik yang selalu membuatku ingin pulang dan ingin banyak meluangkan waktu untuk diskusi dan menasehati. Adik yang lumayan mencuri perhatianku walaupun aku kini di Semarang. Adik yang dengan kelakuannya itu sering membuat kedua orang tuaku pusing bukan main dan berkali-kali dipanggil pihak sekolah untuk klarifikasi permasalahan yang melibatkan Mu'adz dengan beberapa pihak di sekolah.

Tapi taukah? aku mendengar kisah yang berbeda kini dari umi tentang adikku yang paling ganteng ini. Katanya tiba-tiba ia mulai bersikap berbeda, berbeda ke arah yang lebih baik. Ia mulia mau meminta maaf terlebih dulu atas kesalahannya kepada umi, mulai mau terbuka dan jujur kepada umi atas kelakuan nakalnya sebelum lulus SD, mulai menyadari betul bahwa ia harus mencari teman-teman yang sholeh dan bukan yang hany sekedar memanfaatkan dirinya dan apa yang dia punya, mulai membuka diri dengan teman-teman dan gurunya, bahkan mulai berinisiatif untuk memberikan hadiah kepada guru yang akhir-akhir ini begitu bersikap baik kepadanya.

Allah, Engkaulah yang berkuasa membolak balik hati manusia, membalik kecenderungan hati dari yang tadinya kepada keburukan beralih kepada kebaikan. Engkau yang berKuasa, Ya Allah. Perkenankanlah doa-doa terbaik kami sekeluarga untuk adik lelaki kami Mu'adz, segeralah pertemukan dia dengan lingkungan sekolah yang sholih, dan sahabat-sahabat yang penuh perhatian dan selalu menjaganya dalam kebaikan dan ketaatan kepadaMu, Ya Allah. aamiin.

Semoga seterusnya, yang kakakmu dengar adalah kabar bahagia dari mu..

*menunggu hasil nilai UN SMP dan Pengumuman Penerimaan SMA/MAN* :)