Selasa, 12 Februari 2013

Aku belajar arti 'kepekaan'

Kepekaan adalah sebuah nikmat
tak DIA berikan pada sembarang orang
Kepekaan bukan protektif ataupun posessive terhadap sekitarnya
Kepekaan bukan sebuah sikap remeh temeh
tak DIA jadikan bagi mereka yang manja
Kepekaan adalah buah dari bibit pengorbanan yang telah lama dipupuk oleh usaha menebus keikhlasan amal

adakah ia,kepekaan dalam diri?
adakah ia,kepekaan dalam tiap sikap?
adakah ia,kepekaan,  telah kau rasa sebagai nikmat,
bukan sebagai derita yang membuatmu harus selalu mengalah?

Peka
layaknya padi..yang bisa dipanen hanya setelah tercukupkannya waktu menanam dan merawatnya
layaknya padi yang semakin lama ia ada,maka ia akan semakin merunduk,
tak sombong setelah dirinya semakin banyak berkorban..
berkorban karena peduli
berkorban karena tau
dan berkorban karena ia merasakan
merasakan adanya peluang kebaikan yang bisa ia lakukan untuk memperindah diri dihadapan sang Illahi

Kepekaan adalah buah dari pohon pengorbanan yang telah lama dipupuk oleh husnudzon
ia seperti buah yang diharapkan mempunyai rasa, rasa ikhlas karena ia tak lagi terasa sebagai beban, namun lebih kepada kebiasaan yang spontan, kebiasaan yang tak lagi tertahankan..

dan mengerti..peduli, merasakan,

Arti Kepekaan itulah yang kumaksud

Senin, 04 Februari 2013

Menggantikan atau yang Tergantikan ??



Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai  mereka dan mereka pun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah , dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (Qur’an Surah Al-Maidah ayat 54)


Teringat sebuah kejadian kecil, saat ada Undangan Syuro yang ternyata Jarkomnya tak sampai  kepada salah seorang peserta syuro, saat itu undangannya adalah syuro di pagi hari. Sebenarnya si peserta syuro ini telah diberitahukan kabar adanya undangan syuro ini, sehari sebelum syuro diadakan, dikabarkan oleh seorang temannya  (yg sbenarnya juga blm mendapatkan jarkoman syuro, namun mengetahuinya dr teman lain juga) dan diajak untuk menghadiri syuro tersebut, namun tanggapannya biasa saja, dan menampakkan ia sudah mendengarnya.

Esok harinya, saat semua orang sudah bersiap untuk barangkat syuro, ternyata (sebut saja namanya) fulan ini belum bersiap-siap, malahan sedang menyibukkan dirinya di depan laptop, dan kurang merespon ajakan bersiap untuk ikut syuro, dengan respon yang baik dan menyenangkan. Sudah 4 orang yang mengajaknya berangkat syuro, namun respon yang didapatkan adalah sama, ia tidak mau berangkat Syuro dikarenakan tidak mendapat SMS jarkoman undangan syuro. Padahal mungkin jika diulas alasan mengapa jarkoman itu tidak sampai sangatlah banyak, namun buka itu yang akan dibahas. Teringat ada sebuah celetukan dari seorang kawan tentang kejadian ini, ia berkata,

“Kok ga ikut syuro? Mau digantikan atau mau jadi yang menggantikan?”
Sekilas mungkin tidak terlalu paham, apa maksud dari kalimat tadi. Namun jika kalimat tadi disandingkan dengan penggalan surah Al-Maidah ayat 54 tadi, akan jelas maksudnya. Yakni saat ada panggilan kebaikan dan kita tak menyambutnya segera maka kita termasuk orang-orang yang tak bersegera dalam menjemput peluang kebaikan itu. 

Teringat seorang Ummahat berkata bahwa, Masuk surganya seseorang itu bukanlah dikarenakan perkara amalnya, begitupun dengan Rasulullah SAW, Beliau tak masuk surga dikarenakan Amalannya. Dia jadikan seseorang masuk ke dalam surga bukan karena amal nya melainkan karena Rahmat Allah atas dirinya. Namun yang sering kita pahami adalah orang yang banyak beramal akan semakin mungkin untuk Allah tempatkan di surga. Karena amal sholih sekecil apapun adalah peluang Allah melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita, maka saat kita beramala lebih besar, maka peluang-peluang Allah merahmati kita akan lebih banyak dibanding mereka yang sedikit beramal.

Maka mengapa tak bersegera dalam beramal? Bukankah Da’wah tak MEMBUTUHKAN kita?  
Dengan atau tanpa kita, ia akan terus berjalan, maka yang ada adalah bersegera atau Tergantikan!  Tergantikan oleh generasi yang Allah lebih mencintai mereka dan Mereka mencintai Allah.

Minggu, 03 Februari 2013

Betapa hidup tak hanya sekedar cerita..


Pagi ini aku memang  berniat menghadiri sebuah acara Launching dan Bedah Buku.. Buku yang mungkin sebelumnya tak terduga akan menjadi kenang-kenangan tentang kedua sosok itu Esti Nuha dan Novilia..

Cover Buku ESTINOV
Aku belum pernah bertemu keduanya dalam setiap acara Da'wah kampus Undip, mungkin karena jarak antara Kampus Undip Pleburan-Kariyadi dan Kampus Undip Tembalang yang menjadikan pertemuan antara Saudara-saudara ini jarang terjadi, toh pun kesibukan mahasiswa KU(Kedokteran Umum) yang memaklumi padatnya agenda akademik mereka, sehingga untuk sekedar hadir di agenda tarbawi di kampus tembalang,agak sedikit membutuhkan pengorbanan waktu.. Yaa, yang pasti aku tetap yakin mereka pun akan tetap membuat kebermanfaatan dimanapun mereka berada.. :)

Kembali ke acara Launching dan Bedah buku ESTINOV..

Ternyata di acara kali ini, para panitia menghadirkan ketiga sosok orang tua dari Esti (lebih akrab dipanggil Ilma oleh kedua orang tuanya) dan Novi. Waw, ini agaknya membuat sesi ini akan sedikit banyak mengharukan (ini persepsi awalku..)

Karena lupa membawa HP,pagi ini, aku jd tidak bisa meng-update langsung quotes bagus yang aku dapati di sesi ini, maka aku pun menuliskannya.. 

Belajar dari Esti.. periang yang ingin tahu segalanya
Seorang Mahasiswi Kedokteran Undip yang menginspirasi
Sangat ingin meneladaninya dalam hal manajemen waktu yang baik,
aktivis organisasi, seorang mahasiswi Kedokteran yang akademiknya sangat sibuk dan..
Rasa Pedulinya kepada sesama yang selalu hadir..

Belajar dari Novi.. Si Pendiam yang selalu memancarkan semangat perbaikan
Mengambil hikmah dari setiap kepingan kejadian di hidupnya
Menginspirasi banyak orang melalui tulisannya
dan berani untuk mewujudkan mimpinya, 
terbukti dari taka adanya bagian dari kegiatannya yang diluar dari koridor dalam meraih cita-citanya..
termasuk sebagai Hafidzoh     

"Jadi teringat Abi dan Umi di rumah
Apa ya yang akan berkesan bagi keduanya terhadap kepribadianku?
Akankah hal-hal baik yang akan berkesan?
Ataukah hal-hal mengecewakan yang lebih jelas terekam?"

Dari seorang Novi,
belajar untuk membuat perencanaan diri dan hidup nya semasa dini
ingin menjadi sesosok muslimah yang dicemburui oleh para bidadari Surga-NYA
     
Betapa kehidupan merupakan sarana kita (manusia) untuk
menyiapkan kehidupan akhirat nanti.
Betapa Bahagia kedua orang tua kita,membayangkan kebaikan-kebaikan anaknya,
terlebih anak-anaknya yang jauh dari rumah.
Berbakti kepada orang tua tak harus dengan selalu berada dirumah,dekat secara fisik dengan keduanya langsung..
Saat jauh pun kebaikan-kebaikan yang kita lakukan bisa menjadi wujud bakti kita kepada keduanya..

Mengingatkan diri ini..
Seberapa sering aku (dan kita) menyatakan langsung kepada saudara dan kedua orang tua
Betapa cintanya aku (dan kita) kepada mereka karena Allah
 (# sesaat setelah ayahanda Novilia menceritakan pesan terakhir sebelum Novi berangkat menuju Purwokerto untuk seminar nasional Rohis KU se-Indonesia, Novi menyatakan rasa sayangnya kepada kedua orang tuanya karena Allah, mendoakan kedua orang tuanya, juga mengucapkan terima kasih karena telah menjadi orang tua untuknya )

Ketidaktahuan kita terhadap takdir dan akhir hidup bukanlah alasan untuk
berpasrah dan membiarkan semua mengalir tanpa arah.
JUSTRU! Ketidaktahuan itu adalah alasan untuk kita memperjuangkan 
yang terbaik untuk takdir dan akhir hidup kita di hadapan Allah Swt.

Betapa Indahnya saat yang lain mengingat kita, mengingat hal-hal baik
dan menginspirasi yang lainnya walaupun nantinya kita sudah tiada..

Ayahanda Novilia, "Terharu.. karena kami tidak mengetahui anak kami seperti ini (banyak mensyukuri iman yang ia rasakan, dalam tulisan-tulisannya di buku ESTINOV)"

Apakah aku sudah siap? Siapkah di jemput oleh-NYA? cukupkah bekal iman ku selama ini?

#Teringat Bahwa Hidup tak hanya sekedar cerita, melainkan ia adalah sebuah SEJARAH yang akan menjadi saksi kepantasan kita dihadapan-NYA kelak..