Selasa, 30 Desember 2014

..rasanya..

??

Bagaimana saat ia datang menghampiri mu?
iya kah sesak dada mu?
berat kah nafas yang kau hela?

yap, begitulah yang aku rasa..
ini sama saat 'amanah' persis sebelum ini menghampiri..
bedanya, amanah sebelum ini datang sudah disertakan prediksi dan 'kode keras' dari senior sebelumku..
sedangkan yang ini, sudah lama diri ini berusaha menjauh dan mengambil jarak, bahkan mewanti-wanti agar itu tak benar datang menghampiri diri..
tapi apa daya, saat 'mendadak' disahkan tanpa dimintai kerelaan lisan..
hati tersentak, dada pun menjadi sesak..
ya, itu rasa sesaat..
semoga aku bisa sedikit mengambil lagi jarak, agar apa yang ingin aku selesaikan bisa sesuai dengan kehendak..

bukan bermaksud menolak,
jujur aku masih berharap, namun juga masih meragu, apakah diri ini sanggup..
memikul keduanya disaat aku tau bahwa diri ini hanya kuat memikul salah satu..

walau sebenarnya malu, karena alasan ini pun juga menuntut patner lain yang membersamai..
dan toh, ternyata mereka nampak berhasil fokus dengan keduanya..

Ya Allah, aku menunggu takdir terbaik-Mu.. Mampukanlah hamba untuk berlapang dada..

Ini Egois ataukah Obyektif?

Pernahkah mendapati kecondongan sangat terhadap sesuatu?
Kecondongan hati yang kemudian menggerakkan semua potensi dan kemampuan diri untuk mendukung sebuah pilihan atau keputusan pribadi?

Ya.Cukup kau jawab dalam hati!

Namun pernahkah kau meragukan sesuatu
hingga segenap prasangka mu merujuk merendahkan yang lainnya?

adakah kecondongan hati selalu bening?
adakah ia selalu merujuk kepada sesuatu yang baik lagi benar?

Egois atau obyektif kah hati?
Sudahkah ia menjadikan Rabb Nya sebagai pandangan hakiki?
Sudahkah ia menjadikan aturan-Nya sebagai rujukan abadi?
ataukah ia adalah egois, yang datang menghampiri kala kenyataan untuk diri tak seindah angan sang sanubari?
ataukah ia adalah sombong, yang datang menghampiri, kala mendapati baru saja beberapa angan diri sejalan dengan takdir Illahi?

Ya Rabbi, mampukanlah hamba-Mu ini menjadi pribadi yang sejalan dengan Pandangan-Mu..
aamiin.


Kau ini hanya perantara Hidayah-Nya..

Bersabarlah wahai diri..

Menebar kebaikan, Membina, mengingatkan orang lain..
adalah kewajiban bagi seorang muslim yang telah paham beban berda'wah.
adalah kemestian yang harus disambut dengan kesegeraan beramal,
kesegeraan yang beriringan dengan keikhlasan dan tanpa pamrih..
bukan kesegeraan yang berujung pada pandangan manusia, atau bahkan manisnya pujian atas setiap laku kerja kita..

bukan!

tak pernah Rasul mengajarkan, bahwa berda'wah itu karena manusia..
tak pernah kita diajarkan, lanjut atau tidaknya kita dalam menjaga bertebarannya kebaikan itu karena tanggapan manusia..

wahai diri,
teruslah berjalan hingga Rabb mu-lah yang menghentikan langkah-langkah kebaikan itu..
teruslah bersusah-payah menjaga kebaikan di tengah manusia hingga payah itu lelah mengikuti azzam mu.

Begitupun dalam membina,
kau hanyalah perantara kebaikan untuk adik-adik binaanmu..
bukan hakim yang berhak men-judge kepantasan mereka..
bukan pula jaksa yang selalu berpihak menjadi penuntut..
kau hanyalah perantara Hidayah-Nya..

jika kau belum merasa dianggap,
maka bersabarlah..
karena membina bukan pekerjaan satu atau dua bulan,
ia adalah pekerjaan puluhan tahun, bahkan Nabi Nuh melakukannya selama beratus tahun..

wahai diri,
bersabarlah..
Kau ini hanyalah perantara Hidayah-Nya..

*hanya mampu mendoakan dan berusaha menjaga kalian dengan segenap nasihat kebaikan dalam amal-amal kalian (RC-Sholiha)*