Senin, 21 Januari 2019

Bicara Baik atau Diam


.
'Ingin ku berkata kasar...' itu kaloo,
Lagi nasehatin dengan nada biasa aja, eh tiba-tiba dinyolotin.
.
'Pengen marah, tapi takut dosa..' itu ketikaa,
Lagi ngerjain sesuatu yang sangat disukai, eh dikomentarin hasil karyanya jelek.

Hal-hal bikin kezel di atas itu, berkaitan erat dengan kerjaan lisan kita. Manusia itu, dari sejak punya mata, lisan, dan hawa nafsu emang berpotensi banget untuk banyak berkomentar atau berpendapat.
.
Terlebih manusia, Allah kasih akal untuk merenungi segala fenomena di sekitarnya. Didukung lagi dengan munculnya aplikasi media sosial saat ini, makin-makin deh. Rasanya medsos itu sekarang ya isinya kebanyakan cuma saling lempar komentar atas kehidupan orang laiin aja.

Manusia, Allah ciptakan sebagai makhluk yang mampu berpikir dan menelaah sesuatu, itulah sebab mereka diberi akal. Namun terkadang, kita lupa akan hal itu. Adanya akal, tak otomatis menjadikan lisan kita terkontrol dengan mudah. Maka dari itu, Rasulullah mengingatkan kita..
"Bicaralah yang baik atau diam."
.
Jika tak yakin apakah yang akan lisan kita ucapkan adalah hal yang lebih baik, maka diam adalah pilihan yang tepat untuk kita. Jangan sok tau, merasa paling benar, dan  jangan pula mudah menghakimi orang lain.

Tahan perkataan ga penting, dan tebarkan kata-kata baik serta bermanfaat bagi sekeliling kita. Jadikan akalmu bekerja, sebelum lisanmu berucap. Semua itu, lakukanlah demi mengharapkan ridho Allah dan RasulNya.

Semangaat~

@30haribercerita #30hbc1919

Tidak ada komentar:

Posting Komentar