Rabu, 18 Januari 2017

Balasan Doa itu Nyataa..

Doa.. 
Aku termasuk yang sangat yakin tentang terjawabnya doa oleh Allah..

Sebelum yudisium pekan ini, aku sempat pulang ke rumah. Beberapa saat aku di rumah, tentunya percakapan dengan adik Bungsu ku adalah hal yang tak terelakkan. 
Namun percakapan ini bukan seperti percakapan biasanya, bukan marah-marah, bukan saling memaki karena saling kesal setelah betengkar.
Tapi aku menganggapnya percakapan dari hati ke hati. Dari sang adik bungsu kepada kakak sulung nya yang telah lama tidak menetap di rumah.

Pertama kali nya aku melihat adik bungsu ku menangis untuk alasan yang sangat menyentuh hati. 
Tentang kegelisahan hatinya, dianggap remeh oleh lingkungan sekitarnya karena ia tak lagi bersekolah. 
Tentang rasa malunya melihat uminya yang ditanya orang-orang terkait sekolah sang bungsu. 
Tentang rasa marah nya dia pada orang-orang yang merendahkan kedua orang tuaku.
Tentang betapa tak sukanya ia dinasehati dengan kasar disertai bentakan. 

bayangkan, bungsu yang aku kenal kasar tetiba berubah menjadi lelaki yang hatinya lembut. Ia terisak saat menceritakannya. Betapa sebagai sulung yang saat itu tak ada di sampingnya, aku turut merasa haru. Betapa adik bungsu ku ini perlahan,  terlihat berubah jadi lebih baik..

Di percakapan setelahnya pun, aku melanjutkan dialog yang sama, terkait dirinya yang sekarang. 
Dia bercerita bahwa kini ia tahu siapa saja teman yang sungguh-sungguh ingin berteman, dan siapa teman yang hanya memanfaatkan uangnya saja. Dia juga bercerita tentang kesadarannya untuk sholat 5 waktu tanpa disuruh-suruh. Bahkan ia bercerita tentang bagaimana ia menasehati teman baiknya agar juga segera mulai membenahi sholat 5 waktu nya.

Sebagai seorang kakak, yang selalu berusaha dengan rajin mendoakan adik bungsu satu ini, perubahan ke arah baik ini rasanya menjadi penghibur diri ini. Rasa nya doa ku akan hidayah untuk adik bungsu ini perlahan terjawab. 

*Semoga adik bungsu ini, semakin Engkau teguhkan dalam kebenaran Agama Islam ini.   AAMIIN* 
*Ya Rabb segera pertemukan adik bungsu ku ini dengan sahabat yang sholih lagi mushlih. AAMIIN*

Keberpihakan

Beberapa hari ini, fenomena yang sedang berseliweran di hadapan saya membuat saya tergelitik untuk menulis blog lagi dengan tema ini.. "Keberpihakan"..

Sebagai manusia yang dikaruniai akal, dan juga telah menempuh pendidikan baik itu di bangku sekolah maupun dari pengalaman di lingkungan keluarga, pastilah hidup (latar belakang) kita sangat amat berperan membentuk sebuah persepsi masing-masing pribadi kita. Persepsi pribadi itulah yang kemudian terwujud menjadi sebuah KEBERPIHAKAN. 

Tentu sebuah sunnatullah adanya perbedaan dalam setiap lembaran perjalanan hidup manusia. Pun terkait hal sederhana semisal ,menentukan apakah sebuah pernyataan adalah kebenaran ataukah kebohongan, pasti dengan berbagai sudut pandang persepsi akan didapati berbagai macam kesimpulan dan keberpihakan yang berbeda-beda.

Baru-baru ini saya menyimak pernyataan dan analisis dari seorang Akademisi Filsafat FIB UI, Bapak Rocky Gerung, yang diundang hadir dalam sebuah Sesi Indonesia Lawyer Club. Pernyataan beliau cukup lugas dan sangat jelas. Argumen yang beliau sampaikan pun juga cukup masuk akal, ilmiah karena beliau adalah seorang dosen yang telah lama di-didik untuk berpikir sistematis dan ilmiah. Mari tengok sejenak pernyataan beliau di ILC Edisi 17 Januari 2017 (Lengkapnya bisa di cek di sini https://www.youtube.com/watch?v=DSR7c85wgqE ).

Minggu, 01 Januari 2017

Menyanyi..

Untaian nada.. terangkai menjadi lagu..
dendangan lagu.. merangkai rasa dalam kata-kata..
yang tak bisa kau ungkapkan.. dapat kau gambarkan melalui nya..

Nyanyian hati.. gambaran rasa.. terangkai dalam nada..
biarkan hati bicara dengan cara nya..
dan menyanyi menjadi pilihannya..

senyum.. tangis nya tergambar dari nada dan kata yang terangkai..
itulah obat sementara pelepas gejolak rasa..

namun ingatlah untuk kembali pada realita, peluklah pahit dan manis yang kau rasa..
agar dirimu lepas dan lapang dada..

Menyanyi, ekpresi hati, diri ini..

*love singing*
My Favorite Singer Ever! (TULUS)