Kamis, 15 Januari 2015

Hati..

Penenang hati, memang hanya dengan mengingat Allah..
Ya, cukup semakin dekat kepada Allah..
Agar Ia tenangkan hati yang sedang bingung karena urusan dunia..
Agar Ia jadikan kegundahan sirna, karena kepasrahan atas keputusanNya sedang membersamai diri..

Jadilah pribadi yang ikhlas..
Ikhlas atas setiap ujian yang menghampiri..
Ikhlas bukan berarti pasrah!
melainkan memaksimalkan ikhtiar dan berdoa penuh harap kepada Sang Pemberi Kebaikan

Ya, Mintalah fatwa hati pada Rabb mu..
Rabb yang menguasai hati..



*Segala Puji Bagi Rabb yang telah menjadikan diri ini semakin tenang :") *

Minggu, 04 Januari 2015

Egois, tidakkah itu terlalu kasar?

Terlalu kasar rasanya jika men-judge diri ini dengan kata-kata itu
Iyakah diri ini egois?
aku hanya ingin menyelesaikan apa yang dulu aku relakan untuk terlantar sementara waktu
tak boleh kah?

Ah, Egois, kata yang rasanya begitu kasar.
bukankah sudah saatnya aku juga sama seperti yang lain?
menyongsong gelar itu dengan segera
sekuat kemampuan ku, seoptimal usaha dan waktu yang ku punya

Kamis, 01 Januari 2015

Nonton Film Assalamualaikum Beijing

Poster Assalamualaikum Beijing

Kamis,1 Januari 2015 pukul 16.20 di Cinema 21 Mall Citraland,Semarang..

Akhirnya, kesampean juga nonton film ini, walaupun awalnya berniat untuk baca novelnya dulu aja sebelum liat filmnya. Tapi apa daya, makin kesemsem dan penasaran dengan jalan cerita Islami- Romantis yang ditawarkan Bunda Asma Nadia.. Check it Out!

Diawali dari kisah patah hati Asma, yang dikhianati calon suaminya di saat tinggal menghitung mundur hari pernikahan mereka. Terlihat tegar dan tegas sikap yang diambil sosok Asma di sini.

Lalu scene langsung beralih ke Beijing, dikarenakan Asma yang mendapat penempatan di sana sebagai koresponden kantor dari Indonesia, yap sebagai seorang penulis di sebuah kolom di koran nasional.

Pertama menjelajah Beijing sendirian, disinilah Asma mulai tak sengaja bertemu dengan Zhong Hwen (bgini penulisannya kira-kira), yang baru sebentar berkenalan dan langsung memberikan buku dongeng berbahasa mandarin ke Asma, buku dongeng legenda dari Yunan tentang seorang Ashima.

Cerita mengalir hingga konflik memuncak antara Zhong Hwen, Asma dan Dewa. Silahkan dicek sendiri bagaimana Cinta menemukan Asma. Yang sudah baca novelnya pasti akan tau akhir cerita ini, tapi akan berbeda saat sang penulis asli berusaha memvisualisasikannya..

Yang saya suka dari film ini (dengan kondisi saya belum baca Novel nya) :
  1. Asma Nadia dengan porsi yang pas, menunjukkan nilai Islami kepada penonton tanpa mengurangi porsi tokoh Islami dalam film ini. PAS! antara Corak Islam di beijing dengan cerita sang Asma dalam film ini.
  2. Asma Nadia konsisten, menunjukkan identitas jilbab sang pemeran dalam film ini, tidak ada satupun adegan dari pemeran berjilbabnya yang memperlihatkan sang tokoh dalam keadaan tidak berjilbab, pun saat berada di rumah atau saat Asma sedang di rawat pun.
  3. Saya tak menyangka, ternyata pemeran tokoh utama dalam cerita ini adalah Asma dan Zhong Hwen, Asma Nadia pandai sekali memainkan alur pertemuan kedua tokoh ini, hingga akhirnya pun walau mungkin bisa di tebak, tapi proses nya menyentuh.
  4. Revalina S. Temat di film ini, cantiiiik banget. Muslimah yang bebas berkarya, namun tak pernah menanggalkan identitasnya sebagai Muslimah yang Taat pada aturan Rabb nya. Termasuk untuk tidak bersentuhan dengan yang bukan mahramnya.
  5. Morgan yang sangat terlihat menjiwai peran ini, perlu diapresiasi dengan 2 jempol saya. (hhe) karena rasanya ada hal sensitif yang kemudian dia relakan untuk lakukan dalam film ini. (Yah semoga ada hikmah dan hidayah buat mas ganteng (kata Asma) satu iitu.aamiin)
Bagi yang belum menonton, Hayuk ini Film yang recomended, Islami tapi juga Romantis.
Two thumbs up buat mba Asma Nadia, ini tawaran segar di penghujung tahun. 


*Thanks a lot buat LinKar yang udah bersedia nemenin nonton ini, dengan kondisi pulang-pulang diiringi gerimis kecil menuju Tembalang <3 br="">