Jumat, 16 Maret 2018

Pilih Calon yang Jago Debat? Cermati Lagi, yuk!

Salah satu Debat Publik yang diadakan menjelang Pilkada

Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 ini, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) berinisiatif mengadakan debat publik yang bertujuan agar masyarakat semakin mengenal sosok pasangan calon dan visi-misi yang digagasnya.

Biasanya, seusai diadakannya debat publik, media massa akan memberikan analisis terkait performa adu argumen dari para kandidat. Dan penilaian tersebut bersifat linear dengan kemampuan public speaking sang pasangan calon saat sesi debat berlangsung.

Begitupun sebagian besar cara penonton menilai, pihak yang mempunyai kepiawaian retorika akan dengan mudah memikat hati mereka. Membuat mereka terpengaruh dan condong dengan gagasan calon tersebut.

Namun, cukupkah hasil penilaian calon pada sesi debat menjadi satu-satunya alasan kuat dalam menentukan pilihan terbaik?

Senin, 12 Maret 2018

Membuktikan Adabmu dalam Menuntut Ilmu

Banyak ya sekarang ini jamaah youtube-iyyah. Yang belajar ttg Islamnya hanya merasa cukup dg menonton secara online, bukannya menghadiri kajian secara langsung.

Menuntut ilmu pada masa kini memang sangat mudah aksesnya. Channel berisi ceramah berbagai ustadz dan penceramah bertebaran di youtube sana. Segala hal yang belum diketahui bisa langsung dipahami dengan bermodal klik dan kuota internet saja. Tapi apakah itu semua sudah cukup untuk menjadikan diri kita dianggap sebagai orang yang berilmu dan senantiasa mencari ilmu?

Kamis, 08 Maret 2018

Adab dan Nilai Zaman Millenial.. ckckckck

Yang muda tetap harus menghormati yang tua

Pernah ga sih nemuin macem orang yang saat dikasih masukan sama yg lebih tua, malah meresponnya dengan tanggapan yang kurang sopan?

Saya baru aja nemuin orang macem itu. Benar-benar baru aja, malam ini. Walaupun bukan saran saya yang ditanggapi begitu, melihat adab yang ngawur kepada yang lebih tua, bikin hati ini mulai bergejolak menolak.

Padahal masukan yang diberikan menurut saya sudah disampaikan dengan sopan dan bahasa yang cukup hati-hati agar tidak menyinggung yang punya hajat (orang yang diberi saran). Ada-ada nih anak jaman now. Ngada-ngada aja adab sopan santunnya. Belajar Bahasa Indonesia nya ga tuntas kali ya pas SMP. Kan ada Bab tentang bagaimana tata cara berdiskusi yang dan teknik menolak pendapat berbeda dengan perkataan yang sopan.

Mba yang ngasih saran sabar banget~
Barakallah ya mba sholihaa.. semoga sabarnya istoqomah. Aamiin.

Mungkin karena generasi millenial kenalnya dengan segala sesuatu yang serba instan, jadi dirinya terbiasa santai dimanapun berada.

Hadirkan dan Yakinlah..

Oleh : Fatimah

Diantara jerit hati yang menggema
Hadirkanlah bisikan lembut di celah nelangsa
Diantara pekatnya gulita kehidupan
Hadirkanlah secercah pelita menyapa kelamnya jiwa
Diantara tajamnya duri bunga kebanggaan
Ingatlah selalu ada harumnya aroma ketulusan
Diantara panasnya cercaan kebencian Insan
Ingatlah selalu sejuknya janji Tuhan akan kesabaran yang kau upayakan

Hawa yang 'Berbeda'

Oleh : Fatimah

Hawa..
Kau dicipta Tuhan sebagai penguat sang Adam
Kau dicipta Tuhan sebagai teman setia sang Adam
Dan, Kau pun dicipta Tuhan sebagai Ibu bagi anak-anak Adam

Hawa..
Makhluk lembut yang hatinya kuat
Makhluk lembut yang hatinya adalah sumber kekuatan hidupnya
Makhluk penuh kasih yang keyakinannya telah menjadikannya ‘pusat cinta’
Pusat cinta buah hati yang dilahirkannya
Pusat cinta Adam, sang teman setia
Dapatkah mereka bertahan, saat sang pusat cinta merana?
Dapatkah mereka bersinar terang, saat sang pusat cinta meredup gelap?

Rabu, 07 Maret 2018

Kabar Sendu Berkepanjangan itu Kini Melanda Ghouta, Suriah

Kondisi bayi yang menjadi korban penyerangan Militer Suriah


Malam ini begitu sendu. Tak lain tak bukan, disebabkan oleh kabar terbaru saudara muslim kita di Ghouta, Suriah. Tersayat hati ini, mendapati mimpi buruk yang dulu menimpa Allepo kini terjadi pada Ghouta.

Tak habis pikir, mengapa bisa ada pribadi sejahat Bashar Al Assad. Pemimpin yang lebih mementingkan kekuasaannya di banding keselamatan rakyatnya. Padahal warga sipil yang terluka dan terbunuh akibat penyerangan brutal ini, adalah rakyat yang akan meminta pertanggungjawabannya sebagai pemimpin di akhirat kelak.

Belum menyadari betapa mengerikannya rezim suriah ini? Bukalah mata dan hati nurani kalian. Penyerangan militer Suriah yang telah banyak menewaskan masyarakat sipil ini, telah terjadi sejak tahun 2011. Tanpa kita sadari, kejahatan kemanusiaan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 7 tahun, yang lamanya menyamai lebih dari satu periode kepresidenan di Indonesia.

Awal mula penyerangan oleh rezim Assad,
Semua penyerangan ini diklaim sebagai usaha rezim Assad untuk melumpuhkan kelompok oposisi yang masih menguasai beberapa kota di Suriah. Ghouta Timur merupakan enklave terakhir dekat ibu kota yang masih dikuasai pejuang oposisi. Maka dari itu penyerangan ke Ghouta dianggap rencana penting untuk menghentikan penembakan ke ibu kota Damaskus oleh kelompok pejuang oposisi.

Minggu, 04 Maret 2018

Fenomena Pindah Partai Jelang Pemilu 2019, Adakah yang Orientasinya Masih Lurus?

Keong yang suka berganti 'rumah'

Duh, emang ya kalau manusia itu sudah punya kemauan seringnya apapun akan diupayakannya. Termasuk untuk menjadi seorang politisi handal. Pilihan untuk akhirnya pindah ke partai yang 'lebih cocok di hati' pun, meski dicibir, tetap akan dilakoni. 

Begitulah kondisi nyata perpolitikan ibu pertiwi, banyak oknum yang mengandalkan berbagai cara 'memenangkan popularitas' di panggung ini.

Seperti kisah Mantan politisi senior PDIP,  Ratno Pintoyo yang pindah haluan ke Partai Nasdem. Ia langsung dipercaya untuk menjabat sebagai dewan pakar di sana, seperti dikutip www.radarjogja.com (1/3/2018)

Ia mengaku tidak bisa menyampaikan aspirasi lagi di PDIP. ‘’Jadi saya memutuskan keluar (dari PDIP),” kata Ratno.

Sebenarnya, pilihan untuk berpindah partai sepenuhnya adalah hak dari seorang politisi, tak ada yang berhak menghakimi keputusan tersebut. Namun pastinya, ada alasan kuat yang mendasari perpindahan sang politisi ke partai lain. Dan sebagai seorang pemilik hak suara di Pemilihan Umum (PEMILU) nanti, kita harusnya cerdas membaca maksud dibalik gelagat para pelaku politik praktis tersebut.

Fenomena politisi yang berubah haluan ini bisa terjadi dikarenakan dua alasan berikut ini:

Kamis, 01 Maret 2018

Empati Sang Pejuang Gerbong Wanita

Commuter Line gerbong 'khusus' wanita
"Ladies First" adalah ungkapan yang  terkenal tentang bagaimana seharusnya laki-laki mendahulukan seorang wanita dalam pemenuhan haknya. Ungkapan ini akan banyak terbukti saat melihat gerbong KRL biasa, akan didapati banyak penumpang laki-laki yang memberikan tempat duduknya kepada pengguna wanita yang membutuhkan dan berposisi berdiri tak jauh darinya.

Namun berbeda ceritanya saat melihat kondisi kaum hawa di gerbong khusus wanita Commuter Line (KRL) Jabodetabek, pada jam berangkat dan pulang kerja. Pada kondisi dengan semua penumpangnya adalah wanita, ungkapan di atas bisa berubah menjadi sikap arogan kaum hawa untuk mempertahankan kenyamanan yang telah susah payah didapatkannya dalam gerbong KRL.