Minggu, 07 September 2014

Sakit itu bukan karena Allah tak sayang kita..

Itu karena rasa Cinta Nya :)
Melihatnya menangis..
sesenggukan..
Rasanya tangis itu telah lama coba ia tahan,
mungkin agar terlihat tegar dihadapan sosok tercinta nya, Ibu.
Aku pun mengelus punggung nya pelan, sembari mengatakan,
"Lepaskan saja, menangislah, jangan ditahan. Tak ada yang salah dengan menangis"
Mulailah tangisannya terdengar makin jelas dan sesenggukan.
Terlontar isi hatinya, "Aku capek minum Obat!" sembari diiringi tangisnya.
Memang jelas terlihat wajahnya yang sangat terpaksa dan agak tersiksa ketika meminum obat kaplet dan tablet dari dokter itu.
Walhasil, bujukan-bujukan itu sedikit banyak berhasil membuat dia akhirnya mau memakan jatah makan siang itu, agar selanjutnya bisa menenggak obat-obat kesembuhan itu.
" Yang sabar, orang sakit itu sedang Allah gugurkan dosa nya, lagi diuji apakah ia mampu melewatinya?" "Bukan berarti karena Allah tidak sayang sama kita.. Yang sabar ya."

Dia memang terlihat tegar, tawaranku untuk menyuapinya ditolak, dan dia lebih memilih untuk makan dengan tangannya sendiri, walaupun tangannya nampak bergetar kala menyendok sup dan bubur itu.

Ya Allah sehatkanlah ia, jadikanlah ia anak yang bisa menyejukkan hati dan pandangan kedua Orang Tua nya.aamiin. Yang bisa membanggakan kedua orang tua nya di dunia juga di akhirat.

*teruntuk adikku yang tangguh dan ibu yang begitu mencintai anak bungsunya, yang begitu ikhlas dan berjuang memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dan anak yang begitu tegar dan pengertian hingga tak ingin menjadikan  ibunya susah dan penuh peluh, walaupun rasa cinta nya selalu ia tutup-tutupi dengan omelan kepada sang ibu. Dik, lemah lembutlah kepada ibu, karena ia mendidik mu dengan penuh harap dan penuh cinta*

Syafakallaaaah, hari ini sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar