Minggu, 07 September 2014

Hikmah Perjalanan Selama di Bandung..

Gerbang Lama UNPAD sebelum ada jajanan di sepangjang jalan bagian dalam

Bandung, kota yang udara nya jauuuh lebih sejuk dari Semarang. Jatinangor tepatnya aku menetap 24 jam saat itu. Kota ini, dekat dengan Kampus, sangat amat mengingatkan aku tentang UNDIP, kampus tersayang (walaupun banyak kekurangan disana-sini.hhe)

Di 'Nangor' aku dibiasakan adikku untuk berjalan kaki, dari kos-kampus ataupun sebaliknya. Yah, hikmah nya, aku jadi terpaksa untuk olahraga ringan selama berada di kota ini. GOR nya yang ada di dalam kampus, agak membuat aku iri, karena berbeda dengan UNDIP yang Stadionnya berada diujung dan tak terjangkau angkot kecuali dengan permintaan khusus.

Di UNPAD ini juga aku menengok Masjid baru dan bangunan Rektoratnya yang ternyata, bentuknya mengingatkan kami pada bentuk segitiga tak sempurna Illuminati (mgkn ini hanya asumsi..). Kami juga membicarakan masjid baru di UNPAD, yang ternyata didapati banyak keluhan tentang fasilitasnya, padahal itu baru saja dibangun.



Aku juga melihat fenomena dimana masih banyak yang juga baru sholat ashar pada jam-jam mendekati masghrib sekitar jam 5 sore. Dan lagi, aku diharuskan lagi berjalan kaki dari Gedung Psikologi menuju Gerbang Lama Kampus UNPAD, dikarenakan mobil angkot UNPAD berhenti beroperasi setelah jam 5 sore. Yaah, bersabar.. memang harus banyak bersabar..

Melihat kondisi adikku yang nge-kos sendiri sekamar, aku jadi memahami rasanya tak dibangunkan dan diingatkan sholat, tak dikunjungi rutin ke kamar-kamar penghuni nya, selayaknya aku yang merasa di Wisma.. Banyak merasa bersyukur berada di Semarang dengan fasilitas Wisma, dan sarana tarbawi yang lebih rapi dibanding dengan UNPAD (sepertinya..)

Lagi, kutemukan hal yang berbeda dan biasanya jarang kutemui di Semarang, Toko buku yang menjual buku-buku Ulama tarbiyah. Yeaaaay, aku pun tak melewatkan kesempatan ini, mumpung masih ada uang di tangan, begitu pikirku..

perjalanan pulang dari kampus itu berakhir dengan aku membeli buku berjudul, "Persembahan Cinta Istri Hasan Al-Banna"(Karya Muh.Lili Nur Aulia dan "Segenggam Iman Anak kita" (Karya Moh. Fauzil Adhim) :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar