Senin, 01 September 2014

Maha Suci Allah dari segala kesalahan

Pertemuan kemarin (31/8), akhir dari bulan Agustus yang menyejarah bagi memori hati ini.

Menyadari sekali lagi, bahwa rasa cinta kita kepada orang-orang terdekat kita terkadang belum tentu jelas terlihat, hingga sampai pada saat ketika kata-kata jelas terucap bahwa tindakan kita merupakan wujud dari rasa CINTA, PEDULI, dan senantiasa berusaha menguatkan. Walaupun saat itu (kemarin,-red) aku merespon kata-kata cinta itu dengan rasa sesak. sesak, karena menyesal.

Bagaimana perasaan mu saat mendengar sebuah pertanyaan retoris dari guru spiritual mu,
"Sebenarnya apa yang telah saya sampaikan adalah untuk menguatkan kalian. Apa semua yang sudah saya sampaikan tidak sampai -di hati- kalian ?"

DEGG!!

Pertanyaan itu berlanjut dengan sebuah pernyataan, bahwa sebenarnya beliau selalu berusaha mengutamakan a'dho nya, berharap yang terbaik, dan terakhir.. selama ini ternyata beliau jelas membaca raut wajah 'gelisah' dari kami semua, beliau berusaha menguatkan kami.

Ampuni kami Ya Rabb, mungkinkah kekhawatiran dan kegelisahan ini adalah pertanda bahwa kami belumlah total dalam meyakini takdirMu?

Ampuni kami Ya Rabb.. Sesungguh nya benarlah Maha Suci Engkau dari segala kesalahan, pun begitu juga dengan takdirmu, tak pernah akan ada yang salah dengan itu semua, maka apa lagi yang perlu kami ragu kan?

*refleksi pertemuan terakhir di bulan agustus ini*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar