Minggu, 08 April 2018

Kebaikan itu Saling Berkaitan..

Hampir satu bulan tidak menulis.
Kenapa?
Bingung menjawabnya.
Satu bulan ini rasanya belum ada yang membuat hati gelisah, sehingga mood menulis belum muncul.

Padahal kata bapak koor, menulis itu perlu diasah bahkan kadang perlu dipaksa (dituntut). Agar kita terbiasa menulis dan ga lagi tergantung mood saat menulis (jika memang menulis adalah pekerjaan yang paling kita sukai).

Lagi bener-bener merenung lho, kenapa ya lagi ga semangat nulis? Padahal diri ini telah meyakini bahwa menulis adalah kegiatan paling favorit.

Apa semua terlaksananya kegiatan kebaikan itu saling terkait ya? Termasuk menulis dan beribadah. Adakah mereka berdua saling berkaitan? Nah! Ini sepertinya penyebab kegalauan tadi. Memang akhir-akhir ini jadwal tilawah agak tercecer, ditandai mulainya terasa goyah konsistensi baca quran harian diri ini. Makanya segala perenungan yang biasa dilakukan, jadi terlewat begitu saja. Hikmah yang harusnya bisa diikat dalam bentuk tulisan, jadi lenyap bersama menit dan detik yang berlalu.

Malu.
Iya.
Karena merasa ada kemunduran, saya merasa malu.
Malu sama diri sendiri, terlebih sama Allah.

Makanya akhirnya saya memperbaiki kelalaian itu. Dengan memberanikan diri meminta nasihat orang terdekat tentang masalah ini, saya berharap bisa berhasil  memantik lagi semangat tarbiyah dzatiyah saya yang mulai meredup. Alhamdulillah itu cukup memberi pengaruh. Diri ini jadi tersadar dengan jelas bahwa persepsi maklum kita sudah kelewat batas, dan kita perlu lagi kembali ke jalan yang benar. 

Perlu lho saat sedang melemah, kita meminta bantuan 'bangkit' seperti di atas dari orang lain. Dengan maksud untuk menyegarkan segala kepenatan dan menyadarkan diri kita agar kembali 'lurus'. Dan yakinilah bahwa satu niat kebaikan akan menghantarkan kita pada kebaikan yang lainnya lagi. Jadi jangan ragu lagi untuk mewujudkan peluang dan niat kebaikan yang muncul.

Wallahua'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar