Minggu, 12 Februari 2017

Orientasi..

Orientasi.
Apa arti orientasi?
bisakah kita samakan dengan arti niatan dalam berbuat sesuatu?

Menuju dunia yang sesungguhnya (red; Pasca Kampus), banyak hal yang mulai menghantui. Umumnya adalah tentang pekerjaan dan khususnya adalah tentang pernikahan. Yah kita skip dulu bagian tentang pernikahan ya...

Pekerjaan..
Sarjana yang baru saja lulus, sering mengalami kegalauan dan kekhawatiran berlebihan tentang ini. Apakah aku termasuk? Ya.. hal ini juga menjadi bagian yang sempat aku khawatirkan. Terlebih aku juga punya saudara kandung yang juga tak selang sebulan aku wisuda, ia juga diwisuda. Ini secara tak langsung jadi perihal yang memancing rasa persaingan antara aku dan adikku ini. Dia yang begitu semangat mencari pekerjaan dengan bolak-balik mencari informasi di Internet, tentang lowongan pekerjaan untuk fresh graduate atau pun perusahaan yang membuka rekrutmen untuk MT (Management Trainee). Sedangkan aku, tak segercep (gercep; gerak cepat) itu mencari-cari info lowongan. Bukan berarti aku tak mencari ya, hanya tak sesering adikku saat mencari info lowongan kerja. 

Lahir di keluarga yang cukup Islami, dengan ibu sebagai seorang pegawai BUMN, cukup banyak berpengaruh terhadap cara pandang hidup kami (anak-anaknya).


Adikku, menurutku dari melihat segala gelagat yang nampak, merupakan pribadi yang sangat profesional dan sangat menginginkan pekerjaan yang mapan. Benar-benar memperhitungkan pekerjaan yang dia cari, memperhitungkan gaji yang akan dia terima. dan sering kali aku merasa diremehkan karena tak banyak berpikir saat menimbang-nimbang tawaran pekerjaan yang menghampiri ku. Ya, cara berpikirku berbeda jauh dengan adikku satu ini. Aku yang kini sudah ditawari bekerja menggantikan sementara guru tetap di sebuah SMP Alam Islam di daerah Semarang (walaupun hanya 2 bulan), bahkan belum tahu berapa fee yang akan aku terima untuk pekerjaan itu. Adikku sering menjadikan hal-hal seperti ini sebagai bahan bercandaan. Katanya aku berjiwa sosial jadi lebih tertarik dengan pekerjaan di LSM, di jurnalistik, guru dan lainnya. Tak ada yang salah dengan pernyataan itu, karena memang benar aku tertarik pada pekerjaan semacam itu. Namun cara menyampaikannya saja yang menurutku kurang pas, kadang agak terkesan meremehkan. Tapi aku tak ambil pusing, Allah lah yang berhak menjudge kita dan segala keberpihakan kita. Selama segala kecondonganku bukan hanya sekedar materiil namun aku berusaha mengambil sisi peluang tetap bersama da'wah, maka aku berusaha mengesampingkan segala pandangan "negatif" itu.

Benarlah.. Orientasi, Niatan beramal, akan senantiasa diuji oleh Allah. Dengan segala kenikmatan dan kecukupan materiil yang kau dapat, akankah tetap membuatmu kokoh mengambil peran da'wah di sekelilingmu? Niat akan terpampang jelas melalui perbuatan, melalui segala respon hati dan perkataan. 

Semoga Allah Ta'ala selalu menjadi orientasi kita dimanapun kita mengambil peran di masyarakat. aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar