Rabu, 15 September 2010

STATISTIKA dan AKU



Saat ini adalah awal dimana aku akan memasuki dunia kampus yang telah aku pilih, saat dimana semangatku masih menyala-nyala, saat dimana aku tengah berbahagia karena telah diterima di prodi pilihanku,dan juga saat dimana aku akan dihadapkan pada hambatan dan hal baru lainnya yang mungkin dapat membuat semangat kuliahku menurun nantinya.

Bismillah, tugas essay ini aku buat agar bisa menjadi penyemangatku disaat semangatku melemah. Dalam essay ku ini akan kutulis semua hal yang mebuat aku percaya dan semakin yakin mengapa aku memilih statistika dan mengapa aku harus bertahan di sini. Apa itu statistika, mengapa aku memilihnya, apa yang akan aku lakukan untuk Prodi Statistika ku ini, dan apa yang aku cita-citakan saat kelak lulus dari UNDIP ini, akan ku tulis semua itu sebagai tanda aku bangga menjadi seorang mahasiswi Statistika 2010 UNDIP .
Pertama kali aku mendengar jurusan ini saat seniorku di SMA diterima di Statistika UGM. 

Aku mengira jurusan ini erat kaitannya dengan BPS (Badan Pusat Statistika) yang dalam pikiranku adalah perusahaan yang berkegiatan di bidang pendataan yang banyak membutuhkan orang-orang lulusan IPS, ternyata aku salah Statistika adalah jurusan yang di bawahi oleh Fakultas MIPA dan Jurusan Matematika maka dari itu STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistika) hanya diperuntukkan untuk mereka yang merupakan lulusan IPA. Awalnya begitu banyak kesalahpahaman ku tentang Prodi ini, terlebih saat aku telah memilih statistika akupun masih bingung apakah statistika adalah sebuah jurusan ataukah Prodi. 
Alhamdulillah setelah membaca di website-website dan mendapat penjelasan dari senior dan dosen barulah aku faham bahwa pilihanku ini adalah sebuah Prodi yang telah lama diharapkan untuk menjadi sebuah jurusan. Saat memilih Prodi ini pun ada sedikit rasa ragu dari kedua orang tua ku, karena ternyata mereka mempunyai usulan jurusan yang berbeda dari pilihanku ini, mereka menyarankan ku untuk menjadi seorang guru matematika  ataupun seorang ahli farmasi. Aku pun tetap kukuh untuk memilih prodi ini, aku pun sering berdiskusi dengan kedua orang tua ku tentang prodi ini, terutama tentang prospek kerjanya yang luas karena dibutuhkan oleh tiap perusahaan.  Jika mengira-ngira apa yang akan dipelajari Statistika ini, mungkin yang terpikirkan hanya pembahasan perihal data-data dan sampel, namun ternyata tidak karena statistika juga mempelajari tentang metode urutan, asuransi dan cukup unik prodi ini, juga mempelajari tentang ekonomi dan management, juga komputasi, walaupun statistika ini di bawahi oleh FMIPA yang terkenal dengan ilmu Sains nya. Statistika sebenarnya bukanlah pilihan awal yang aku targetkan saat awal SMA dulu, namun pada akhir SMA (Kelas XII) aku menyadari aku sangat menyukai Matematika. Jadi aku mencari jurusan yang berbau Matematika namun tak berujung menjadi seorang guru, kutemukanlah prodi Statistika ini, prodi yang berbau matematika namun prospek kerja di masa depannya luas dan lebih banyak yang bekerja di perusahaan dibandingkan menjadi guru sekolah menengah. Maka dari itu aku mantapkan pilihanku di prodi Statistika, dan berkomitmen untuk menjadi yang terbaik dari yang ada. Begitu senangnya aku saat memantapkan diri untuk bergabung di Statistika UNDIP, maka dari itu aku memutuskan untuk menjadi yang terbaik diantara ratusan mahasiswa Statistika lainnya. Saat mengetahui bahwa statistika di UNDIP mempunyai akreditasi B, aku bertekad akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mengubah akreditasi itu menjadi A, dengan aku berkomitmen untuk belajar giat dan membuat semua dosen Statistika terpaksa untuk kuliah S3 dan menjadi doktor. Itu impian ku, dan aku menjadikannya cita-cita agar itu semua terwujud saat tahun kelulusanku. Aku pun juga berharap bisa menjadi MawaPres di FMIPA, karena termotivasi oleh senior Statistika yang terlebih dahulu menjadi seorang MawaPres namun juga aktif di kegiatan Kemahasiswaan. Aku ingin seperti beliau, bahkan lebih baik dari pada itu. Aku sangat bersemangat menjalani kehidupan kuliah ku ini, terlebih setelah mendapatkan seminar motivasi yang telah diadakan BEM FMIPA. Aku juga ingin menjadi mahasiswi yang mandiri secara finansial agar orangtuaku tak perlu lagi mengirimkan uang untuk biaya hidupku di Semarang, bahkan jika perlu aku yang akan mengirimkan uang untuk orangtuaku di rumah. Aku bertekad untuk menjadi  mahasiswi yang mandiri secara finansial dan menjadi mahasiswa yang terbaik di bidang akademik dan Organisasi, agar kedua orangtuaku bangga dan Prodi tersayangku ini juga akan bangga akan prestasiku ini. Saat mulai memasuki awal adaptasi dengan Kampus, aku baru tersadar kembali bahwa aku belum menentukan impianku setelah berubah cita-cita dari dokter menjadi lulusan Statistika. 

Dan saat inilah aku telah menuliskan cita-citaku lagi, yakni aku ingin mendirikan sebuah Perusahaan Asuransi Syari’ah yang benar-benar Syari’ah dimana transaksinya menggunakan uang dinar dan dirham, bukan uang kertas yang masih menggunakan riba dalam perputarannya di pasaran. Aku ingin memberikan kontribusiku sebagai seorang lulusan statistika bagi Agamaku (ISLAM) selain sebagai seorang yang terus mengajak kebaikan kepada teman-teman yang lain. Sebenarnya aku pun baru mengetahui bahwa Asuransi Syari’ah yang telah ada pun ternyata masih menggunakan riba untuk memutar uang yang diterimanya, walaupun istilah ‘riba’ diganti dengan istilah lain. Maka dari itu bertekad untuk mendirikan Perusahaan Asuransi Syari’ah yang benar-benar Syari’ah di Indonesia ini. Walaupun aku tahu aku butuh pengalaman banyak untuk dapat mendirikan perusahaan semacam itu, aku akan berusaha untuk mencapainya.­­­

Tiada putus Harapanku InsyaAllah, untuk tetap mempertahankan pilihanku dan cita-cita besarku hingga semua itu terwujud. Dan harapanku semoga apa yang aku tuliskan ini akan menjadi bukti kesungguhanku untuk menjadi seorang mahasiswa terbaik diantara mahasiswa lainnya, sebagai penyemangatku juga bahwa aku harus tetap yakin atas pilihanku ini. Ini adalah janjiku kepada Allah swt. dan kedua orang tuaku untuk menjadi pribadi terbaik. Aku sadari nantinya pun akan banyak halangan dari berbagai pihak yang mungkin akan menghambat dan meredupkan semangatku untuk mewujudkan itu semua. Mungkin terpikir juga olehku, cita-cita ku itu begitu besar dan muluk, namun aku tahu dan yakin orang yang besar adalah orang yang berpikir dan bercita-cita besar dan menganggap semuanya dapat terjadi jika Allah Ta’ala menghendaki. Maka aku takkan berputus harap. Semua itu akan terwujud suatu saat nanti, karena tak ada suatupun yang tak mungkin di dunia ini. Ayo kawan semangati diri untuk menjadi pribadi yang Terbaik, karena memang setiap kita adalah yang terpilih, maka janganlah kita merendahkan diri dengan mempunyai cita-cita yang biasa saja selayaknya orang yang terabaikan. Inilah jalanku dan inilah pilihanku, perubahanku telah ku mulai dari saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar