Sabtu, 18 September 2010

Remaja itu Masih Ada!


Saat ini Indonesia memiliki banyak remaja penerus bangsa. Namun sepertinya kuantitas remaja Indonesia tidak sebanding dengan kualitas remaja itu sendiri. Karena nyatanya, masih banyak remaja yang menampakkan kemerosotan moralnya tanpa merasa adanya kesalahan dari semua perbuatannya. Di sini peran Lingkungan keluarga, teman dan sekolah sangat mempengaruhi terbentuknya pribadi remaja bermoral.
Karena patut disadari Indonesia yang masih ’berkembang’ ini belum maksimal untuk mengupayakan yang terbaik bagi kemantapan moral dan mental remaja penerus Bangsa. Dibuktikan dengan masih adanya pihak-pihak yang tidak bisa memorsikan perhatian dan metode yang tepat dalam menghadapi remaja yang sedang mencari jati diri ini. Padahal remaja adalah keadaan dimana seorang anak mulai beranjak dewasa, dalam dirinya masih terdapat sisi kelabilan dan emosional yang sangat rentan mengarahkan dirinya untuk melakukan dan memutuskan hal buruk untuk ia lakukan. Masih banyak ditemui orang tua yang selalu menggunakan kekerasan fisik dalam mendidik seorang remaja, terlebih juga banyak kita saksikan adanya kekerasan mental yang dilakukan orangtua pada anaknya dengan kebiasaan mencaci anak remajanya saat ia melakukan kesalahan kecil.
Padahal mendidik seorang remaja, haruslah disertai dengan kelembutan, dan rasa peduli juga cara berkomunikasi yang baik pada remaja tersebut. Karena remaja pada hakikatnya adalah pribadi yang tidak bisa menerima kekangan, tekanan mental, dan teriakan juga perintah yang berlebihan. Remaja butuh orangtua yang selalu hadir kapanpun dibutuhkan, terutama sangat baiklah apabila orangtua dapat menjadi tempat sang remaja berbagi masalahnya dan kebahagiannya. Tentulah dengan peran orangtua seperti ini, akan memudahkan orangtua menegaskan kepada remajanya tentang nilai moral dan adab pergaulan dalam masyarakat, juga memudahkan orangtua mengawasi kegiatan anak dan perkembangan kejiwaannya. Orangtua juga bisa memberikan saran-saran untuk mengarahkan remajanya menjadi pribadi yang bermoral baik, misalnya dengan menyarankan sang remaja mengikuti hal-hal yang bersifat positif. Agar waktu yang ia habiskan dan kegiatan yang dilihatnya adalah kegiatan yang benar untuk ditiru. Jangan lupa sebagai orangtua juga harus menampakkan kesempurnaan diri di depan anak remajanya karena remaja biasanya sangat mudah meniru dan mencari alasan untuk melakukan hal buruk dengan mengatasanamakan kebiasaan buruk orangtua yang ia lihat(walaupun sebenarnya tak ada manusia sempurna).
Orangtua pun sepatutnya juga memengarahkan anak-anaknya bersekolah di lembaga pendidikan yang mempunyai lingkungan baik, agar nantinya ia akan terbiasa bergaul bersama orang-orang yang berkelakuan baik.
Sangat baik pula jika keluarga-keluarga indonesia adalah keluarga-keluarga yang Religius, yang membiasakan anak-anak remajanya untuk mengenal agama dan melakukan kewajibannya sebagai seorang yang beragama, terutama Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbanyak di dunia, maka patutlah setiap keluarga muslim di indonesia mengajarkan kepada anak-anaknya tentang Islam, dan juga tentang hak-kewajiban seorang Muslim.
Bukankah sangat indah jika setiap keluarga di Indonesia mengamalkan ajaran agamanya dengan benar, pastinya generasi penerus bangsanya(red;remaja) menjadi generasi yang paham benar tentang arti moral dan pentingnya menjadi seorang remaja bermoral tinggi, remaja yang menjadikan budi pekerti mendarah daging dalam pribadinya, dan mengerti apa itu arti kepedulian kepada sesama yang membutuhkan.Fh.

BANGKITLAH NEGRIKU HARAPAN ITU MASIH ADA!
BANGKITALAH REMAJA INDONESIA CITA ITU MASIH ADA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar