Sabtu, 22 Agustus 2009

Bukti Penghapusan Nama-nama Palestina dan Bahasa Arab

Sudah sangat jelas bahwa negara penjajah Israel belakangan ini melakukan aksi berkesinambungan dan sistematis terhadap Palestina, warga, dan isu-isunya untuk mewujudkan sisa-sisa rencana yahudisasi yang belum tercapai. 

Di bidang pertanahan dan geografi, Israel ingin yahudisasi geografi dan tanah Palestina. Israel juga ingin secara demografi mengurangi eksistensi penduduk Palestina hingga pada tingkat prosentasi paling rendah melalui rencana transfer. 

Pada saat yang sama, Israel secara sistematis melakukan aksi luas menghancurkan budaya, tradisi dan simbol Arab Palestina, Al-Quds dan tempat suci lainnya, bahkan mulai memoles wajah Al-Quds dan tempat suci Islamnya dengan “pakaian Taurat”. 

Belakangan ini, serangan Israel sudah menyentuh bahasa dan nama-nama bersejarah Arab dimana menteri perhubungan Israel mengumumkan kampanye proyek perubahan nama-nama Arab di Palestina dan Al-Quds. 

Ini kampanye yahudisasi bahasa dan penamaan sebagai langkah politik ideologi yahudi yang sangat berbahaya karena akan menghapus nama-nama Arab dan tempat dari ingatan dan memaksa warga Arab berinteraksi dengan nama-nama Yahudi yang baru. 

Israel sudah memberlakukan undang-undang dalam hal ini sejak Juni 2007. Knesset sudah menetapkan RUU soal keharusan memasang mereka dagang dan toko dengan bahasa Ibrani. Para politikus dan pakar hukum Arab langsung bereaksi. Mereka menilai ini kampanye menghapus bahasa Arab. Harian Ma'arev menegaskan bahwa Knesset menyetujui RUU tersebut bahkan sanksinya jika tidak menggunakan itu pemilik toko, restoran, yayasan dan lainnya akan dikenai sanksi melanggar hukum. 

Muhammad Barkah, anggota Knesset dari perwakilan Arab menegaskan RUU itu ingin menghapus bahasa Arab di Palestina dan menggantinya dengan bahasa Ibrani Israel. Pada tahap awal yang menjadi target RUU adalah merek dagang dan selanjutnya nama jalan, kota dan desa dengan menggunakan tulisan ibrani. 

Evi Lanzr, jubir Knesset dari partai Mivdal yang mengajukan “RUU Penulisan Huruf Ibrani” menegaskan, tidak ragu laku bahwa di masyarakat Israel jika ingin menjaga lebel yahudi harus menguatkan posisi bahasa Ibrani. Sebab menurutnya, bahasa Ibrani adalah simbol kelanjutan keturunan generasi sejak ribuan tahun lalu. 

Ini indikasi dan aksi kuat Israel dalam menyerang bahasa dan nama-nama Arab membuktikan bahwa mereka akan terus menghapus status Arab Palestina secara sejarah, peradaban dan warisan dan mengubahnya menjadi tanah air Palestina. Sehingga bukan rahasia lagi negara Israel ini telah melakukan aksi pembersihan etnis secara menyeluruh, dengan menghancurkan tempat-tempat milik Arab di Palestina, menghancurkan sekitar 600 desa Palestina, dan tempat-tempat suci Arab di Palestina. 

Lebih tegas lagi semua itu dilakukan dengan keputusan elit Israel yang sudah direncanakan dengan matang. Harian Israel Ha'aretz menyebutkan, “ Apa yang terjadi di Palestina adalah penghancuran kota dan desa-desa dari akarnya, menghancurkan peradaban seutuhnya, sekarang dan akan datang, simbol-simbol kehidupan Palestina yang sudah mengakar sejak 3000 tahun. Bahkan gereja yang ada di perkampungan Arab dimana mereka ingin menghabisi sisa-sisa eksistensi Arab yang dianggap mengganggu Israel.” 

Inilah kisah sesungguhnya; dokumentasi dari arsip militer Israel terungkap belakangan menyebutkan bahwa pasukan Israel bekerja sejak negara Israel berdiri tahun 1948 untuk menghilangkan bekas-bekas desa, perkampungan Arab yang pendudukanya sudah diusir dan itu dilakukan atas perintah dari komandan Front Selatan pada saat itu Moshe Dayyan yang mengubah Palestina menjadi padang tandus rata dengan tanah dan menghapus peradaban Arab yang sudah ada dan mendirikan Israel di atasnya. 

Herannya, pihak Arab meyakini pembicaraan soal proses perdamaian hari ini, soal perundingan dan normalisasi dan pilihan Peta Jalan Damai di tengah aksi pembantaian, pembangunan permukiman, dan tembok apartheid Israel. 

Kita yakin bahwa identitas Arab, sejarah, warisannnya, tempat sucinya yang sedang dijajah lebih kuat dan akan tetap eksis. Semua rencana yang ingin menghapus sejarah Arab untuk membangun dengan riwayat sejarah Israel akan berbenturan dengan semangat bertahan dan perjuangan Palestina. 

Namun Palestina membutuhkan - selain itu semua – kehadiran Arab yang hakiki dan penuh tanggungjawab, juga tindakan efektif negara-negara Islam dalam menghadapi rencana jahat zionisme Israel. (bn-bsyr)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar