Selasa, 08 Mei 2018

Reconnect with Qur'an (Part 2)


Selanjutnya..

Kita diingingatkan tentang bagaimana agar bisa terhubung dengan Al Qur'an, yakni memahami kembali 3 peran penting berikut ini :

Pertama
Al Qur'an hadir sebagai 'Advice' atau pemberi nasehat.

Ketika sedang meminta nasehat pada orang lain, kita pernah mendapati orang-orang yang berniat memberikan nasehat untuk kita namun dengan cara penyampaian yang menyakitkan dan merendahkan. Bahkan malah membuat kita semakin ingin menjauh dari dirinya dan nasehat-nasehatnya. Benarkan?

Namun sangat berbeda, dan terasa menyenangkan bila kita mendapati sahabat yang menasehati dengan cara yang menenangkan, berusaha memahami betul persoalan kita, bahkan ia dengan tulus merangkul kita.

Sama halnya dengan Al-Qur'an.
Ia memberi nasehat tanpa rasa marah, ia betul-betul memahami perasaan kita, ia ingin yang terbaik untuk kita, ia berusaha merangkul diri dan hati kita yang sedang rapuh.

Kedua,
Al Qur'an hadir sebagai Penyembuh bersifat 'Healing'

Ia menasehati, hingga kita merasa relax  dan healing. Ia menasehati, hingga kita merasa lebih baik. Setiap orang dari kita memiliki perasaan yang berbeda-beda, semisal senang, marah hingga merasa dendam, sedih, trauma, kecewa terhadap orang lain, bahkan mungkin ada yang anaknya telah meninggalkan rumah dan ia bersedih atas hal itu.

Dan Qur'an berusaha merangkul semua rasa yang ada pada dirimu. Ia hadir untuk menyembuhkan semua luka mu. Ia, Allah hadirkan untuk dirimu.

Ketiga,
Al Qur'an hadir sebagai 'Guide' atau Petunjuk bagi dirimu

Namun seringkali kebanyakan dari kita sulit mempercayainya, karena mungkin belum pernah mengalaminya. Maka, sekarang adalah saatnya dirimu meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Al Qur'an adalah petunjuk dari Allah. 

Butuh keyakinan yang kuat! 
Bahwa, Dia memberikan semua solusi permasalahanmu melalui ayat Al Qur'an. Saat sedangbada masalah, bukalah Qur'an mu. Yakinlah dengan sepenuh hatimu, bahwa Qur'an akan menghubungkanmu langsung dengan petunjuk Allah.

Setelah merasakan feeling kepada Al Qur'an, apa yang kemudian harus dirubah pada diri kita?

Yang harus dirubah pada diri kita adalah Cara Berdoa.

Karena Quran dimulai dengan doa (Al Fatihah, Ihdinash shirotol mustaqiim..) dan diakhiripun juga dengan doa (An Naas, Qul a'udzubirobbinnaas malikin naas, ilahin naas...). Maka semua ayat Quran sesungguhnya bisa menjadi inspirasi doa bagi diri kita.

Pahamilah bahwa setiap membaca ayat Al Quran, kita harusnya senantiasa menghubungkannya dengan kehidupan pribadi kita dan menjadikannya doa. Karena doa berasal dari hati, maka terhubungnya kita dengan Qur'an ditandai dengan cara diri dalam memahami doa tersebut, cara kita berkomunikasi dengan Allah.

Disampaikan bahwa kita tidak diminta untuk menghafalkan/menyelesaikan seluruh isi Al Qur'an, bahkan para sahabat pun sebagian besar bukanlah seorang hafidz, melainkan kita diperintahkan untuk selalu terhubung dengannya, merasakan keterikatan dengan ayat-ayatnya, setiap hari.

Terakhir disampaikan,
Barangsiapa berpegang pada Tali Allah sesungguhnya ia sedang berpegangan pada Allah. Ibarat 2 sisi tali yang digenggam erat, maka yang menarik lebih kuatlah yang lebih berkuasa. Jika tali yang kita genggam erat tersebut adalah tali Allah, maka kehidupan diri ini akan senantiasa ditarik ke sisi yang lebih dekat dengan Allah. Dimana perjalanannya bersifat terus menerus naik ke derajat yang lebih baik.

Wallahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar