Sabtu, 22 Juli 2017

Kesungguhan membaca Al-qur’an..


Untuk siapa sebenarnya membaca Quran itu bermanfaat? Untuk Allah kah? Tidak mungkin! Allah takkan berkurang kuasaNya meskipun kita tidak rajin membaca QalamNya. Tentu saja, segala manfaat membaca quran akan kembali kepada diri kita sebagai para pembaca dan penghafalnya.

Meskipun malaaaas mendera saat akan membuka halaman demi halaman quran, semua kebaikan membacanya benar-benar hanya akan kembali kepada diri si pembacanya (Pembaca Quran).

Pernah malas baca Quran? Aku pernah. Apa trus hanya diam saat merasa malas? Orang yang akalnya bekerja dan imannya berfungsi dengan baik, akan begitu merasa gelisah dan merasa #Mcrgknskl kepada dirinya yang mulai malas itu. Ia akan berusaha mencari obat agar rasa malasnya bisa berkurang sedikit demi sedikit. Ia akan berusaha berkomitmen dengan obat yang telah dia racik sebelumnya.

Dia evauasi kinerja obat itu secara berkala, ia perhatikan betul apakah masih terlihat penurunan kuantitas membaca quran pada dirinya. Jika masih, ia akan mencari banyak cara agar dirinya tak merasa terbebani membaca quran tersebut.

Maka diapun berusaha membagi lembar-lembar bacaan quran targetan sehari untuk dicicil dibacanya seusai sholat fardhu. Jika ada sholat yang terlewat tak disertai dengan tilawah sesuai target yang cicil, ia akan berusaha membayarnya lebih di waktu sholat berikutnya. Begituu seterusnya.

Jika ia masih terbebani, ia akan mencoba mencari cara terbaik meningkakan semangat membaca quran nya lagi. Salah satunya bisa dengan mengubah posisi membaca qurannya sebagai kebutuhan. Agar Allah mau selalu berkenan melindungi hamba yang lemah ini. Membaca quran sebagai wirid dzikir kita kepada Allah. Jangan berani keluar dari rumah sebelum membaca minimal 2 lembar quran. Berharap karena telah tilawah quran, Allah memberikan perlindungan untuk kita hambaNya dalam melakukan berbagai aktivitas di hari itu.

Oiya, jangan lupa untuk selalu mencari sahabat-sabahat yang selalu membuatmu malu dengan segala amalan tilawahmu. Bukan untuk diratapi, melainkan untuk menjadi motivasi. Agar kelak amalan mu bisa sejajar dengan amalan-amalan tilawah terbaik mereka. Semoga kau istiqomah selalu bersahabat dengan mereka, jangan malah minder ya.


*Nasehat yang sesungguhnya disampaikan untuk diri ini*