Selasa, 04 Februari 2014

Menjadi seorang pementor atau murobbi itu sebuah kebutuhan..
justru karena banyak ketidaksempurnaan dari seorang pementor atau murobbi, keinginan untuk semakin termotivasi itu butuh sokongan..
dan membina kalian menjadi cara tersendiri yang Allah hadirkan untuk mba Fatim..

Mungkin dulu sekali, pertemuan itu terasa asing. Siapa aku dan siapa kalian?
Tapi ikatan kepedulian sesama berdasarkan aqidah merekatkan kita dan mulai menghilangkan keterasingan itu.
"Mba Fatim sayang Erna, Handa, Uni, Hestu, Amy, Sabil, Chlara, Eva, Titri, Selfi, Mudrikah karena Allah ta'ala. <3>

Kecintaan karena Allah lah yang semoga senantiasa mendasari sikap peduli mba fatim atas setiap kejadian yang terjadi antara kita. Dari larangan, anjuran, arahan, penjelasan, perhatian, atau bahkan rasa gregetan serta kekhawatiran mba fatim yang keluar sebagai ekspresi cinta seorang pementor atau murobbi terhadap adek mentee/ mutarobbi nya.

Belumlah sempurna mba fatim rasa selama ini menjadi murobbi kalian, terlalu indah dan menyenangkan hati isi surat kalian itu, belumlah mba fatim merasa itu semua benar adanya. Masih banyak permintaan maaf yang ingin mb fatim sampaikan atas semua ketidaksempurnaan diri.

Sedikit berpesan untuk kalian :
  1. Kritis dan lembut perasaannya.
    Perbaikan diri itu proses, dan lingkungan merupakan sarana yang ampuh untuk mengkondisikan perbaikan. Namun di saat kalian belum bisa langsung menemui lingkungan yang baik itu, tergeraklah untuk berinisiatif menjadikan nya lingkungan yang baik. :)
    Agenda baik yang kalian ikuti adalah wujud bahwa kalian sedang berkomitmen untuk meperbaiki diri, jadikan setiapnya itu ber-atsar (berbekas) terutama bagi mindset kita sehingga menghadirinya menjadi sebuah kebutuhan.
  2. Ceria, dan peduli
    Bersegera dalam menyambut kebaikan harus terus dikondisikan semangat nya. Jadilah terus pribadi yang mengajak orang lain juga terlibat dalam kebaikan, amanah yang lebih besar telah menanti, bersiap dan sambutlah dengan rasa gembira. Pengorbanan dalam mengajak orang lain menuju kebaikan, adalah keniscayaan, jadi bersabarlah dan terus beramal, Allah takkan pernah menyia-nyiakan hambaNya.
  3. Tenang,
    Jangan terlalu reaktif menanggapi setiap takdir yang menghampiri, sejenak renungi, apa mau Allah menghadirkannya untuk kita?
  4. Jangan pernah kehabisan Husnudzon dan keyakinan kepada Allah
    Dia yang Maha Benar lagi Maha Tepat PerhitunganNya, jangan pernah ragu atas Kuasa-Nya
Selamat melanjutkan proses Metamorfosis kalian semua..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar