Rabu, 13 November 2013

Mungkin tak sekedar KATA-KATA


seperti katak yang menunggu hujan dalam diam..? hmm
Sore itu menjadi moment penting bagi kami, mungkin tepatnya bagi UNDIP, tapi entah kenapa aku pun awalnya tak begitu semangat menanggapi moment ini hingga saat itu aku mendapati patner ku sudah bersiap sedia di tempat moment penting itu akan terlaksana, Sekretariat Polsek Tembalang.

*note: dimana sore itu hujan cukup deras menghambat terlaksana nya moment penting itu. ini yang membuat ku terharu, dimana ia bilang sudah berada di sana yang menunggu yang lain datang ke sana*

Jadilah aku pun datang ke TKP itu, benar dengan kondisi fulanah sudah di sana dan sedang terlihat agak ribet mengurusi beberapa berkas. Melihat kesibukannya itu, aku, yang memang ke sana dikarenakan merasa perlu untuk sama-sama menemani calon yang Kami daftarkan ke TKP pun, hanya berdiam diri, sesekali menawarkan bantuan kepada fulanah, namun lagi-lagi pula hanya diam karena dirasa dia bisa menyelesaikannya sendiri (toh pun wajar, karena bagian nya adalah mengurusi berkas calon dan partai).

Jam 4 pun berlalu hingga akhirnya tiba lah jam setengah 6, menjelang maghrib. Keadaan sekitar mulai gelap dan semakin ramai, wajar, ini hari terakhir pendaftaran. adzan berkumandang, satu per satu pergi untuk menunaikan sholat. aku? yah, kebetulan aku tidak beranjak dari tempat duduk ku karena alasan yg pasti*. Ya, saat sepi itu, aku mulai melihat ada kelompok orang yang agak 'berbeda' datang sembari merokok dan bergelagat seperti akan mendaftarkan diri juga. agak sedikit timbul was-was, terutama karena asap rokok dan suara tawa mereka yang mulai meramaikan suasana, terlebih karena di TKP memang sedang sepi. tapi aku mencoba ~Tegaaar. *hhmpff. tarik napas cuuy*

beralih kembali ke si fulanah tadi, ternyata dia masih sibuk dengan berkas-berkas yang harus dirapihkannya di pendaftaran, yah lagi-lagi aku hanya menunggu nya. menunggu dalam diamku.
Aku sesekali mengambil sebuah hipotesis, bahwa sepertinya kehadiranku di sana tak begitu diperlukannya, toh dia di sana aktif dengan tugasnya, sementara aku hanya duduk menunggunya. entah, menunggu siapa dan mengapa aku masih di sana. Niatan awal memang hadir di sana selaku tim yang berwenang mendampingi calon, walaupun satu-satunya aku di sana mungkin bisa dibutuhkan jika mereka butuh KTM tambahan dikarenakan jumlah yang belum mencapai syarat lolos pendaftaran.
Lagi, hingga jam menunjukkan pukul 7 dan beberapa teman wanita lain sudah selesai dengan urusannya, dan mulai beranjak untuk pulang ke tempat masing-masing, aku menahan mereka, entah kenapa aku merasa sangat menggigil malam itu, kaki ku kedinginan dikarenakan genangan air hujan yang aku injak tadi sore saat hendak mengeleuarkan motor dari tempat parkiran membuat kaos kaki yang aku pakai jadi kuyup-basah. aku bilang kpd yang lain agar 
"Tungguin aku sampe si fulanah keluar dari dalam sana ya, aku sendirian."
mungkin itu agak meluluhkan mereka (memang terkadang kaum hawa pun butuh permintaan jelas, agar kepekaan itu muncul). mereka pun beberapa, menungguiku, hingga akhirnya fulanah keluar dari dalam sana dan mulai memberikan instruksi-instruksi ringan berupa titipan  berkas calon, ataupun meminta bantuan pinjaman motor untuk pergi ngeprint ataupun lainnya, hingga akhirnya akupun membantunya (pertama kalinya setelah sekian lama aku duduk berdiam diri) bergegas mencari toko swalayan untuk membeli materai dengan kondisi terburu-buru dan kedinginan tentunya, terlebih diterpa angin malam khas setelah hujan dan kepergian yang tanpa jaket. ya, jalani saja, itu peluang kebaikanmu saat itu,fatim. batinku menenangkan.
Selesai dengan materai, aku lagi berdiam diri menjaga berkas calon. dan sesekali aku kembali  merasakan,
'Apakah aku perlu hadir di sini?' , 'Apakah dia merasa butuh teman yang menunggunya dalam diam ini?' , 'Apakah perlu aku menanyakan padanya, bisa kah ia ku tinggal?'
sebenarnya, sungguh hati ini sudah gelisah sedari tadi melihat kondisi seramai itu, terutama karena melihat mereka yang begitu 'tak biasa aku temui di fakultas ku'. Aku Ingin segera pulang, dan lagi karena melihat aku tak banyak difungsikan di sana. Aku seperti hanya menjadi sosok penenang yang berdiam diri, dan seolah siap sedia jika kepanikan melanda dan pertolongan sangat dibutuhkan oleh si fulanah.
*Hingga saat akan pulang pun, aku menunggu nya hingga teman baiknya datang menjemput dan sampai di TKP, tak tega meninggalkan dia yang perempuan itu, sendiri menunggu di luar, sementara masih ada aku di sana. itulah fungsinya saudara kan?*

Yah malam itu aku pun belajar satu hal, mungkin dukungan tak selalu harus dengan kata-kata penyemangat. Yap, Tak Sekedar Kata-Kata.. Kehadiran sungguh membantu menenangkan meskipu ia ada dalam diam. Walaupun sebenarnya amat sangat gelisah berada dalam keramaian dan kedinginan seperti masa itu, aku mulai berusaha menempatkan diri bagaimana orang lain melihat posisi ku. Tak Hanya egois dengan kepentingan sendiri.

Keyword: Kepekaan, Diam, Tak Egois, Fungsi Saudara

Kan.. 12/11/13 akan jadi moment yang teringat jelas di sini (hati) :)
Kedepan kita akan sering dipertemukan, Semoga ukhuwah ini semakin jelas karenaNya.aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar