Minggu, 03 Februari 2013

Betapa hidup tak hanya sekedar cerita..


Pagi ini aku memang  berniat menghadiri sebuah acara Launching dan Bedah Buku.. Buku yang mungkin sebelumnya tak terduga akan menjadi kenang-kenangan tentang kedua sosok itu Esti Nuha dan Novilia..

Cover Buku ESTINOV
Aku belum pernah bertemu keduanya dalam setiap acara Da'wah kampus Undip, mungkin karena jarak antara Kampus Undip Pleburan-Kariyadi dan Kampus Undip Tembalang yang menjadikan pertemuan antara Saudara-saudara ini jarang terjadi, toh pun kesibukan mahasiswa KU(Kedokteran Umum) yang memaklumi padatnya agenda akademik mereka, sehingga untuk sekedar hadir di agenda tarbawi di kampus tembalang,agak sedikit membutuhkan pengorbanan waktu.. Yaa, yang pasti aku tetap yakin mereka pun akan tetap membuat kebermanfaatan dimanapun mereka berada.. :)

Kembali ke acara Launching dan Bedah buku ESTINOV..

Ternyata di acara kali ini, para panitia menghadirkan ketiga sosok orang tua dari Esti (lebih akrab dipanggil Ilma oleh kedua orang tuanya) dan Novi. Waw, ini agaknya membuat sesi ini akan sedikit banyak mengharukan (ini persepsi awalku..)

Karena lupa membawa HP,pagi ini, aku jd tidak bisa meng-update langsung quotes bagus yang aku dapati di sesi ini, maka aku pun menuliskannya.. 

Belajar dari Esti.. periang yang ingin tahu segalanya
Seorang Mahasiswi Kedokteran Undip yang menginspirasi
Sangat ingin meneladaninya dalam hal manajemen waktu yang baik,
aktivis organisasi, seorang mahasiswi Kedokteran yang akademiknya sangat sibuk dan..
Rasa Pedulinya kepada sesama yang selalu hadir..

Belajar dari Novi.. Si Pendiam yang selalu memancarkan semangat perbaikan
Mengambil hikmah dari setiap kepingan kejadian di hidupnya
Menginspirasi banyak orang melalui tulisannya
dan berani untuk mewujudkan mimpinya, 
terbukti dari taka adanya bagian dari kegiatannya yang diluar dari koridor dalam meraih cita-citanya..
termasuk sebagai Hafidzoh     

"Jadi teringat Abi dan Umi di rumah
Apa ya yang akan berkesan bagi keduanya terhadap kepribadianku?
Akankah hal-hal baik yang akan berkesan?
Ataukah hal-hal mengecewakan yang lebih jelas terekam?"

Dari seorang Novi,
belajar untuk membuat perencanaan diri dan hidup nya semasa dini
ingin menjadi sesosok muslimah yang dicemburui oleh para bidadari Surga-NYA
     
Betapa kehidupan merupakan sarana kita (manusia) untuk
menyiapkan kehidupan akhirat nanti.
Betapa Bahagia kedua orang tua kita,membayangkan kebaikan-kebaikan anaknya,
terlebih anak-anaknya yang jauh dari rumah.
Berbakti kepada orang tua tak harus dengan selalu berada dirumah,dekat secara fisik dengan keduanya langsung..
Saat jauh pun kebaikan-kebaikan yang kita lakukan bisa menjadi wujud bakti kita kepada keduanya..

Mengingatkan diri ini..
Seberapa sering aku (dan kita) menyatakan langsung kepada saudara dan kedua orang tua
Betapa cintanya aku (dan kita) kepada mereka karena Allah
 (# sesaat setelah ayahanda Novilia menceritakan pesan terakhir sebelum Novi berangkat menuju Purwokerto untuk seminar nasional Rohis KU se-Indonesia, Novi menyatakan rasa sayangnya kepada kedua orang tuanya karena Allah, mendoakan kedua orang tuanya, juga mengucapkan terima kasih karena telah menjadi orang tua untuknya )

Ketidaktahuan kita terhadap takdir dan akhir hidup bukanlah alasan untuk
berpasrah dan membiarkan semua mengalir tanpa arah.
JUSTRU! Ketidaktahuan itu adalah alasan untuk kita memperjuangkan 
yang terbaik untuk takdir dan akhir hidup kita di hadapan Allah Swt.

Betapa Indahnya saat yang lain mengingat kita, mengingat hal-hal baik
dan menginspirasi yang lainnya walaupun nantinya kita sudah tiada..

Ayahanda Novilia, "Terharu.. karena kami tidak mengetahui anak kami seperti ini (banyak mensyukuri iman yang ia rasakan, dalam tulisan-tulisannya di buku ESTINOV)"

Apakah aku sudah siap? Siapkah di jemput oleh-NYA? cukupkah bekal iman ku selama ini?

#Teringat Bahwa Hidup tak hanya sekedar cerita, melainkan ia adalah sebuah SEJARAH yang akan menjadi saksi kepantasan kita dihadapan-NYA kelak..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar