Senin, 06 Mei 2013

Sabar ,Marah .. mana yang Spontan Hadir di wajahnya?

Memang lucu, kejadian itu memang lucu
tapi melihat tawa terbahak yang rasanya tak mudah terhenti
setelah melihat kejadian yang menimpa saudaranya itu..
rasanya agak menyakitkan.
iya kan? ataukah hanya aku yang terlalu melloww?
Benar memang, kejadian itu sangat lucuu. aku pun tak menyangkalnya..
terlebih kejadian itu membuat malu saudara nya yang lain, maluu sekali.
yang berakhir dengan tindakan menghindar dari saudara kita yang merasa malu..

wajarkah ia menjauh? jika kau anggap tak wajar, janganlah bprasangka buruk,mungkin kau belum mengenal dia seutuhnya, sehingga melihat tawa mu yang terbahak itu ia merasa malu dan tak berkutik.
Hingga ia pun memperpanjang kegiatannya hingga ternyata dia memutuskan untuk menampakkan senyum 'kecut' yang dipaksakan hadir, dan penolakan ringan dengan gelengan kepala atas ajakanmu.
Maafkan dia saudara ku,
dia yang belum bisa secara spontan ikut tertawa saat berjumpa dengan mereka yang baru saja terhibur melihat tingkah dan takdir lucunya..
dia yang belum bisa meng-ikhlas-kan senyum tulusnya hadir disetiap merasa dipermalukan dengan tawa itu..
maafkan dia yang belum bisa menghadirkan sabar sebagai pilihannya saat 'hantaman' ujian emosi itu datang..

Maafkan dia saudaraku..
dia masih belum terbiasa dengan kesabaran yang spontan harus hadir, dia masih berusaha membiasakan sabar itu hadir spontan karena sering dia setting saat menghadapi keluhan orang-orang..

Sabar ataukah marah yang Spontan hadir di wajahnya? ternyata wajah kekecewaan yang mendekati ekspresi wajah marah akibat kejadian yang membuat nya malu itu yang hadir menyapa sapaan normal yang hadir saat ia mendekati mereka..

Maafkan dia saudara ku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar