Selasa, 24 Juli 2012

Etika Berjama'ah yang (mungkin) Terlupa

Saat ini Buku yang sedang penulis baca adalah Buku ETIKA BERJAMA'AH, banyak Quotes yang sangta mengena di dalamnya, ini saya tunjukkan beberapa diantara nya :

1. Dengan demikian akan memudahkan bagi jamaah dakwah untuk melakukan akselerasi dan pertumbuhan ke depannya, tidak terhambat oleh problematika internal dalam kaitan ini. Keuntungan Jamaah dalam pembinaan/ penjagaan masalah ini adalah adanya kotrol internal, adanya tarbiyah Dzatiyah(pembinaan diri), arsa estetika  dan kedisiplinan akhlaq.  untuk menciptakan hal itu jamaah hendaknya menciptakan bi'ah (lingkungan) yang kondusif dan teladan yang baik, juga kesiapan setiap kader dan kesediannya untuk menyandang sifat-sifat baik serta menjalankan akhlaq tersebut dalam kehidupan nyata. (halaman 21-22)

2. Mencampakkan etika dalam dakwah adalah sikap yang tidak patut ditiru, karena bertentangan dengan sunnah Rasulullah SAW. Mencampakkan etika dalam dakwah bagi sebuah jamaah ibarat memberi penyakit campak atau cacar pada organ tubuh manusia. Hal itu memang menarik perhatian banyak orang namun siapa yang akan suka dan siapa yang akan mendekat? Manusia beramai-ramai membicarakannya bukan untuk memenuhi seruannya namun karena takut tertular olehnya atau mengusir penyakitnya atau bahkan mengusir orangnya. (halaman 22)

3. Norma-Norma Jama;ah Dakwah :
   *Mengikuti Manhaj Pertengahan
   *Jama'ah Dakwah yang syumul(ajarannya menyeluruh) bukan jama'ah darwisy (yang condong terhadap  
     satu bagian saja)
   *Meninggalkan 'Ashobiyah (kebanggan dan merasa paling benar terhadap kelompoknya)
   *Jama'ah Pembangun Ukhuwah Islamiyah
   *Cinta dan kasih sayang sebagai Landasan
   *Bukan Jama'ah Takfir
   *Jama'ah Perindu Surga
   *Tuntutan dan Konsekuensi (Faham, Ikhlash dan Loyalitas)

4. Ukhuwah itu menyatukan dan mempersaudarakan, bertemu dalam komunitas ke-takwa-an, berpisah meninggalkan tali pengikat hati, bekerjasama saling mendampingi untuk meraih solusi dan ketenangan hati.
5. Adapun bentuk kasih sayang seorang pemimpin dengan anggotanya adalah sejauh mana perhatiannya kepada mereka. Pemimpin mengetahui penderitaan atau beban-beban yang dirasakan oleh para anggotanya. Demeikian juga imbal baliknya para anggota memahami berat  beban pemimpinnya. Dalam keadaan demikian tanpa adanya landasan cinta dan akasih sayang atau hanya mengandalkan kekuatan formal struktural semata akan menjadikan beban terasa lebih berat. Sebagaimana seseorang yang merasa beban hidupnya lebih ringan setelah menyampaikan curahan hatinya kepada seseorang yang disayanginya.

6. Al Ustadz Fathi Yakan berkata ," Sesungguhnya medan da'wah Islam di seantero dunia, saat ini dan kapan pun, selalu membutuhkan para da'i. Akan tetapi mereka yang tidak memiliki perangai kasih sayang dan lemah lembut, yang sudah dicap berperangai keras dan kaku, tidak sesaat pun bisa menjadi kelompok para da'i yang dibutuhkan itu. Bahkan potensi penghancur yang mereka miliki barangkali lebih besar dari potensi pembangun.

7. Sebuah prinsip yang sudah dikenal adalah bahwa seseorang dianggap Muslim dengan dua kalimat  syahadat yang telah diucapkannya sehingga darahnya berhak dilindungi. Setelah itu ia akan menjadi muslim yang shalih atau menjadi Muslim yang bermaksiat atau menjadi murtad karena suatu perbuatan atau perkataan yang tidak dapat diartikan lain kecuali kekafiran.

8. Tak akan muncul ketaatan sebelum adanya TSIQOH, yaitu kepercayaan dan puasnya seorang kader da'wah terhadap pemimpinnya dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun keikhlasannya, dengan kepuasan yang mendalam yang menghasilkan rasa cinta, penghargaan, penghormatan hingga lahirlah sebagai sebuah kemestian yaitu ketaatan.Tsiqoh tidaklah lahir karena dituntut pemimpinnya, tetapi ia datang seiring dengan perasaan dan pandangan seorang anggota jama'ah atas kapasitas dan kearifan pemimpinnya.

9. Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, " Taat adalah menunaikan perintah dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat bersemangat maupun malas."

10. Sebagian kaum Muslimin yang belum memiliki sensitivitas tandzim islami sering berkumpul untuk bergunjing da melakukan rapat jauh dari qiyadah mereka. Hal ini bukanlah watak jama'ah yang berdiri atas nilai-nilai islamiyah dan bukan pula bagian dari ruh tandzim islami. ... Pertemuan-pertemuan semacam ini dapat menyebabkan kegoncangan dan menodai jama'ah, meskipun tak ada niatan untuk itu, namun dengan mengekspos permasalahan-permasalahan dan meresponnya tanpa ilmu bisa jadi menyebabkan keretakan jama'ah dan melunturkan ketaatan.

Masih banyak lagi quotes yang menarik, tapi penulis baru membaca buku Etika Berjama'ah karangan Nu Ahmad sampai di bab 'Syura dalam Pandangan Para Ulama' .. InsyaAllah nanti kita sambung lagi.
Wallahua'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar