Rabu, 27 April 2016

Aku-hati-dan-lisan-ku


Lisan,anggota tubuh satu satunya yang tak bertulang.

Banyak nian ujian itu berasal dari lisan

setahun pun belum usai ujianku atas tingkah bermacam lisan

Ia begitu ditunggu nasihat dan kalimat  menenangkannya,

Namun juga bisa mencabik dan membuat ubun-ubun kepala terasa mendidih, menahan amarah karena jahatnya perlakuan lisan pada sang hati

 

Hati, bagian dari diri yang tak kasat dalam pandangan

Ia ada,punya kuasa, punya asa, juga bahkan punya rasa

namun luka yang ia rasa tak jarang tiada yang mengiba

merasa kata yang menyayat jiwa, takkan seperih kulit yang terluka berdarah-darah

 

lisan, ia sepele namun berpengaruh besar

berpengaruh menenangkan kegalauan hati yang menanti angin segar penyubur asa dan harapan

lisan, ia mengagumkan tapi mampu menjatuhkan

menjatuhkan setiap diri yang merasa lisan selalu benar dan tak punya celah untuk melukai sang nurani

 

aku dan lisan ku

aku dan hati ku

mereka itu satu,tapi aku yang masih tak mampu

tak mampu menjadikan setiap laku kata,sejalan dengan lembutnya karsa hati

tak mampu menjadikan asa baik sang nurani, beriringan dengan bijaknya tutur sang lisan

 

aku yang sering terjebak, dalam dilema diri

antara kejujuran yang pahit dengan angan hati yang ingin dimengerti

 

aku yang sebenarnya ingin berontak dengan segenap kuasa ku, dengan segenap lisanku..

lagi-lagi tak mampu berkutik saat hati berbisik, ‘siapkah kau menyakiti banyak hati? Siapkah kau dibenci banyak mata? Siapkah kau dicap sebagai pribadi tak tahu diri?’

 

aku yang menjadi contoh

aku yang menjadi sandaran

aku yang menjadi pijakan kebaikan

tak bolehkah aku mengatakan, tentang kebenaran walaupun ia terseret bersamaan dengan kepahitan?

Tak bolehkah aku mengungkapkan rasa hati atas setiap ketidaknyamanan lisan-lisan?

Tak bolehkah aku mengadu pada siapa saja,tentang lisan yang masih berusaha belajar memahami hati, dan tentang hati yang teru berusaha memaklumi tingkah polah sang lisan?

 

Aku, hati dan lisanku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar