Rabu, 05 November 2014

Surat Cinta untuk saudari ku..


..Surat untuk saudari yang kucintai karena Allah..
Kau paham bahwa berislam tak hanya sekedar berjilbab
Kau sudah tau bahwa berislam tak hanya sekedar sholat
Rasanya sudah berulang-ulang kau dengar bahwa berislam tak hanya sibuk dengan urusan pribadi, menyepi dan merasa kuat berdiri sendiri

Saudari ku..
Berislam selain beribadah sebagai seorang hamba kepada Rabb nya secara pribadi, juga beribadah dengan cara bermuamalah dengan orang lain, menasihati orang lain agar tetap bersama kita dalam kebaikan (aamiin).
Bukankah mereka yang tidak termasuk golongan orang yang merugi adalah mereka yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran?
Bukankah kita tak ingin jadi hamba yang merugi?

Saudari ku..
kini kita sudah sama-sama memiliki amanah, memiliki ladang amal untuk semakin tebar kebermanfaatan.
Lalu masing-masing dari kita mulai disibukkan dengan segudang agenda-agenda lembaga itu
mulai tersita waktu, tenaga, materi dan perhatiannya kepada agenda lembaga-lembaga kita
tak terasa mungkin waktu berkumpul dan bercakap penuh perhatian dengan saudara-saudara kita mulai berkurang, bahkan tak sadar jika kita mulai terasa menjauh,
menjauh dari mereka, menjauh dari nasihat-nasihat mereka, menjauh dari agenda-agenda kebersamaan dalam kebaikan yang biasa kita lakukan secara bersama..

Saudari ku..
dan seringkali saat diri sedang disibukkan dengan manusia, kadang kita terlupa bahwa apa yang kita lakukan itu, apa yang sudah kita curahkan itu, apakah benar untuk Allah?
Apakah benar sudah dalam rangka mencapai RidhoNya?
Apakah benar keyakinan akan ikhtiar kita tidak melangkahi kecintaan dan pengharapan kita terhadap keberkahan yang Allah Ta'ala berikan dalam setiap urusan kita?
Ada sebuah ayat dalam Al-Qur'an al-Kariim,
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu..." (QS Muhammad ayat 33)

Astaghfirullah, merusak amal yang bagaimanakah yang dimaksud?
Ya, itu tadi.. kemungkinan kita sudah berlelah-lelah dalam beramal dan berkontribusi dalam sebuah lembaga, namun ternyata orientasi kita melenceng, alasan kita berada disana berubah dan kini tampak berbeda..
yang di awal kita mempunyai pandangan untuk mensibghohkan lembaga itu dengan Sibghoh Allah, perlahan orientasi itu bergeser demi mewujudkan eksistensi dan mengoptimalkan potensi diri sahaja..
Setelah mulai diakui oleh anggota lembaga, mulai merasa bahwa peran kita mulai terasa, kebanggaan karena pengakuan yang hadir, mungkin muncul mungkin tidak, namun kemungkinan terburuk adalah rasa ujub itu hadir, rasa pengharapan terhadap apresiasi dari orang lain mulai membesar..
na'udzubillahi min dzalik..

Aku menyadari itu, apa kah benar yang sedang kau rasa? atau hanya aku yang sedang berburuk sangka? Maafkan aku saudariku, ini sebagai bentuk cinta seorang saudara kepada saudaranya yang lain yang agak terasa menjauh. Atau apakah kau takut memikul beban ini? kau tidak sendiri, aku akan berusaha menemani hingga akhir perjalanan kita di jalan ini..insyaAllah.
Mampukanlah kami Yaa Allah, berjuang, berteguh hati dan diri dalam jalan kebaikan ini..

:")
*dari seorang yang sedang bercermin dari saudari nya*




Tidak ada komentar:

Posting Komentar