Kamis, 04 Februari 2016

Nonton di Bioskop



Akhir tahun 2015 dan awal 2016 ini, banyak uang yang aku sisihkan untuk pergi nonton ke bioskop. Perlu kalian ketahui, tahun 2015 awal bulan Januari adalah kedua kalinya selama umur 22th aku mendatangi bioskop. Dan untuk ke tiga, ke empat dan ke lima kalinya aku di awal tahun 2016 datang lagi untuk menonton film di bioskop.

Masih ada lho yang anti-banget nonton film di bioskop. Ya, itu pilihan masing-masing, kalau aku pribadi si semua dikembalikan kepada niat, apakah niat yang mendasari mu akhirnya memilih nonton di bioskop di banding di rumah dengan laptopmu? That’s the point! NIAT!

Sering aku mendengar pendapat bahwa bagus tidaknya film yang telah diproduksi, dilihat dari berapa lamanya film tersebut tayang di bioskop, semakin lama film itu bertengger di jajaran ‘Now Playing’, semakin berhasil film itu di mata masyarakat umumnya dan pihak bioskop pada khususnya.

Ada banyak film Indonesia yang bagus di Tahun 2016 ini, maksudku film bagus adalah film baik yang akan aku rekomendasikan kepada semua muslim di Indonesia untuk memastikan diri menontonnya.

Diantaranya ada film Bulan Terbelah di Langit Amerika, Ketika Mas Gagah Pergi The Movie, Pesantren Impian, Love Sparkling in Korea..

Film-film Indonesia sudah seharusnya lebih banyak memberi nilai, di luar nilai-nilai sempit memaknai cinta yang dibahasnya melulu hanya cinta lawan jenis. Perlu juga didorong film-film Islam yang nilainya universal (misal; tentang keluarga, hidayah hijah,dll), agar identitas sebagai negara dengan Muslim terbanyak di dunia bisa tergaung dengan lantang lagi, dengan salah satunya melalui sarana film ini.

Sudah tentu dan takkan bisa dihindari lagi da’wah,menebar kebaikan, menggunakan metode film ini, ini adalah salah satu ranah strategis bagi da’wah, walaupun  dari segi finansial masih banyak hambatan.

It’s okay buat mendukung da’wah di ranah hiburan khususnya film (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar