Anda Muslim dan Pecinta Film? Sedang mencari rekomendasi Film
Religi Islam? Berikut kami sampaikan 5 Film Religi Islam terbaik untuk anda,
1. Munafik (2016)
Bagi
para pecinta film horor dan religi (islam), film Munafik sangat
direkomendasikan untuk anda. Film ini dirilis pada tanggal 25 Februari 2016 di Malaysia, dan dirilis di
bioskop Indonesia pada 5 Oktober 2016. Film ini bercerita tentang Adam, seorang
praktisi medis Muslim yang tidak dapat menjalankan pekerjaannya dan menerima
kenyataan kematian istrinya. Setelah bertemu Maria, hal-hal yang meresahkan
mulai terjadi. Film bergenre horor ini sama sekali berbeda dengan berbagai film
horor yang banyak diproduksi di Indonesia. Bagian yang sangat berkesan dari
film ini adalah alur cerita yang tidak
mudah ditebak dan juga kepiawaian Syamsul Yusuf dalam memproduksi, menulis
skenario, dan bahkan memerankan tokoh utama dalam film Munafik ini.
2. 212 The Power Of Love
Film Religi
yang juga bertema keluarga ini berusaha menggambarkan suasana Aksi Damai
besar-besaran yang berlangsung pada tanggal 2 Desember 2016 di Monas, Jakarta.
Film yang banyak dicurigai akan banyak menebarkan konspirasi perpecahan antar
masyarakat Indonesia ini nyatanya adalah film yang penuh dengan nilai humanisme
dan toleransi. Film ini dirilis tanggal 9 Mei 2018 di bioskop Indonesia, namun
sayangnya film ini tak selaris film romantis ataupun horor yang tayang
bersamaan dengannya, sehingga tak bertahan lama di layar bioskop.
Film ini
menceritakan tentang Rahmat, seorang jurnalis yang sering mendeskreditkan Islam
dalam berbagai tulisannya. Ia mempunyai hubungan yang renggang dengan ayahnya,
seorang ulama yang dihormati asal Ciamis. Suatu ketika ia mendengar kabar
tentang ayahnya yang akan mengikuti aksi 212 di Jakarta dengan berjalan kaki
bersama rombongan dari Ciamis. Rahmat pun berusaha mengagalkan keinginan sang
ayah yang ingin mengikuti aksi tersebut. Film ini dinilai bagi para alumni
peserta aksi damai 212 sangat berkesan, karena telah berhasil menggambarkan
rasa dan suasana nostalgia Momentum tersebut. Selama film berlangsung,
interaksi antara Rahmat dan sang Ayah pun telah diperankan dengan baik oleh
Fauzi Baadillah dan Humaidi Abas. Sosok lain yang juga banyak mencuri perhatian
dalam film ini adalah Adhin, yang berperan sebagai teman dekat Rahmat.
3. My Name Is Khan
Dampak dari
Hancurnya gedung WTC Amerika pada 11 September 2001 masih begitu terasa oleh
muslim yang menetap disana. Akibat kegelisahan inilah dirilis film berjudul My
Name Is Khan pada tanggal 12 Februari 2010. Film ini menceritakan tentang
Rizwan Khan, seorang pengidap sindrom Asperger Diagnosis dan
keluarganya yang mulai diperlakukan tidak adil dan sering dicurigai sebagai
teroris pasca kejadian 11 September. Film ini menceritakan perjuangan Khan
membuktikan bahwa meski dirinya muslim, ia bukanlah teroris sebagaimana yang
disangkakan orang amerika kebanyakan kepada dirinya.
4. Alif Lam Mim
Film yang
mempunyai alur cerita yang dengan lugas menggambarkan keadaan politis dan
strategis di Indonesia masa depan, saat Agama dan Negara mulai dipisahkan. Alif
Lam Mim merupakan film yang hanya bertahan tiga hari di layar bisokop, dikarenakan
berhembus isu bahwa film ini dianggap merusak kepentingan pihak-pihak tertentu
di pemerintahan. Film ini merupakan gabungan genre action dan religi, cocok
untuk menggambarkan bagaimanakan kondisi ke depan jika agama dan negara
dipisahkan. Tak seperti film action kebanyakan, sang sutradara dan produser
film ini sangat berani menggabungkan topik politis dan agamis dalam suatu
karya. Film ini menceritakan tentang tiga orang sahabat karib Alif, Lam dan Mim
yang memiliki pandangan berbeda tentang menerapkan Islam dalam kehidupannya.
Alif, Lam dan Mim sahabat kecil yang sempat terpisah kemudian dipertemukan lagi
dalam suatu kasus yang melibatkan Guru dan Pesantren masa kecil mereka.
5. Valey Of The Wolves : Palestine
Film
besutan asal sines Turki ini mengisahkan tentang sekelompok pasukan komando Turki
yang dipimpin oleh Polat Alemdar, berhasil menyusup ke Israel untuk memburu
seseorang yang paling bertanggung jawab atas penyerangan Kapal Mavi Marmara
yakni Mose Ben Eliyezer. Film bergenre action thriller dirilis pada 28 Januari
2011 di Turki. Film ini memberikan semangat bagi kita muslim untuk terus
berjuang mendukung kemerdekaan tanah Palestina yang telah lama dijajah oleh
Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar