I.
Identitas Buku
Nama Pengarang : Muhammad Elvandi
Judul Buku : “INILAH POLITIKKU”
Penerbit :
ERA ADICITRA INTERMEDIA
Tebal Halaman : 320 halaman
II.
Resensi Buku
Resensi
ini bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap buku ini sehingga pembaca
dapat menentukan apakah buku ini menarik untuk dibaca atau tidak.
Resensi
ini dibuat oleh Fatimah
Politik
dan Agama dewasa ini sering kali dianggap hal yg saling bertolak belakang,
dikarenakan Agama, termasuk Islam, terlalu mulia untuk disandingkan dengan
Politik sebagai cara meraih kekuasaan yng penuh intrik kotor dan kecurangan.
Namun bersepakat dengan pernyataan itu kurang tepat jika hanya melihat realita
(baca; politik) dan tidak menengok pada esensi asli daripada Politik dan Islam
itu sendiri. Benarkah Politik ada hanya untuk dijadikan ‘alat kuasa memimpin
yang mutlak’ dan ‘nihil mashlahat’ ?
Dalam
buku ini saya temui 8 BAB yang mencerahkan dan memaparkan bukti yang runtun
terkait Pemerintahan dalam Islam dimulai dari Sejarah Politik Rasulullah hingga
Kekhalifahan berganti Kerajaan. Dengan diawali pembahasan mengenai kebenaran
adanya istilah politik dalam Islam, agar peserta memahami terlebih dahulu bahwa,
terlibat dalam politik itu diperbolehkan saat seorang atau sekelompok muslim
tetap berpegang pada prinsip dan esensi dari Syariat Islam. Ada satu BAB yang
menarik perhatian saya dimana penulis memaparkan terkait Mutaghayyirat Politik
Islam atau sifat fleksibel dalam politik Islam dimana dibutuhkan Ijtihad dalam
pelaksanaannya. Dalam BAB tersebut juga dipaparkan terkait Demokrasi dan Islam
bagaimana cara pandang yang lebih tepat.
Saat
membaca buku ini, saya merasa mendapatkan jawaban yang logis tentang pertanyaan
yang umumnya ajukan oleh mereka (baca; muslim) yang ragu untuk ikut serta
berpolitik karena belum mengetahui analisa logis hubungan keduanya. Begitupun
terkait demokrasi dan Islam, penulis berusaha menjelaskan secara runtun dan
perlahan namun dengan bahasa yang sederhana, pun adanya istilah-istilah arab di
dalam buku ini, dijelaskan pula oleh penulis pengertian secara definitif nya
untuk memudahkan pemahaman pembaca.
Melihat
judul buku ini, kemungkinan pembaca akan merasa buku ini berisi pembahasan yang
berat untuk dipahami dan membosankan, tapi ternyata buku ini berbeda dengan
buku sejenisnya yang melulu hanya berisi tulisan, penulis menyertakan ilustrasi
dari kondisi sejarah, kenampakan masjid-masjid yang dimaksud dalam sejarah
bahkan hingga ilustrasi wajah pemimpin Kerajaan Islam masa Bani Umayyah.
Informasi yang diberikan pun diusahakan agar mudah dipahami pembaca dengan
berbentuk tabel dan tidak hanya bentuk uraian/cerita.
Kekhasan
buku ini, Penulis memberikan ruang di samping halaman yang berisi kutipan
penting terkait pembahasan di setiap BAB-nya. Kutipan yang paling menarik
menurut saya, “Standar yang Allah ajarkan ada pada esensi dan prinsip. Keduanya
berasal dari sumber yang tersucikan dari intervensi peradaban dan kebudayaan.
Yaitu wahyu Ilahi yang suci. Esensi dan prinsip politik yang tidak boleh
berubah itu adalah nilai Islam, bukan sistem dan bentuknya.”
Pembahasan
di awal buku ini cukup memancing rasa penasaran pembaca, karena penulis
langsung membahas keterkaitan Islam dengan politik, di pertengahan banyak
dipaparkan sejarah pemerintahan berupa uraian cerita, hingga diakhir penulis
menjelaskan tentang niatan seorang muslim dalam berpolitik haruslah benar yakni
untuk membangun peradaban manusia dengan asas Islam.
Kesimpulannya
saya merasa sangat terbantu setelah membaca buku ini dalam memahami berpolitik
menurut Islam, dan termotivasi untuk tidak terus-menerus terforsir tentang
permasalahan halal ataukah haramnya poltik, namun mulai beralih pada
kontribusi apa sebagai musim yang bisa kita berikan agar politik bisa menjadi
sarana penebar Kemuliaan Ajaran Islam. Buku ini sangat cocok untuk mereka yang
ingin mencari pencerahan dan tata cara berpolitik yang benar menurut Islam dan
Sejarah pemerintahan Islam sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar