“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah , dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (Qur’an Surah Al-Maidah ayat 54)
Teringat
sebuah kejadian kecil, saat ada Undangan Syuro yang ternyata Jarkomnya tak
sampai kepada salah seorang peserta
syuro, saat itu undangannya adalah syuro di pagi hari. Sebenarnya si peserta
syuro ini telah diberitahukan kabar adanya undangan syuro ini, sehari sebelum
syuro diadakan, dikabarkan oleh seorang temannya (yg sbenarnya juga blm mendapatkan jarkoman
syuro, namun mengetahuinya dr teman lain juga) dan diajak untuk menghadiri
syuro tersebut, namun tanggapannya biasa saja, dan menampakkan ia sudah
mendengarnya.
Esok
harinya, saat semua orang sudah bersiap untuk barangkat syuro, ternyata (sebut
saja namanya) fulan ini belum bersiap-siap, malahan sedang menyibukkan dirinya
di depan laptop, dan kurang merespon ajakan bersiap untuk ikut syuro, dengan
respon yang baik dan menyenangkan. Sudah 4 orang yang mengajaknya berangkat
syuro, namun respon yang didapatkan adalah sama, ia tidak mau berangkat Syuro
dikarenakan tidak mendapat SMS jarkoman undangan syuro. Padahal mungkin jika
diulas alasan mengapa jarkoman itu tidak sampai sangatlah banyak, namun buka
itu yang akan dibahas. Teringat ada sebuah celetukan dari seorang kawan tentang
kejadian ini, ia berkata,
“Kok
ga ikut syuro? Mau digantikan atau mau jadi yang menggantikan?”
Sekilas
mungkin tidak terlalu paham, apa maksud dari kalimat tadi. Namun jika kalimat
tadi disandingkan dengan penggalan surah Al-Maidah ayat 54 tadi, akan jelas
maksudnya. Yakni saat ada panggilan kebaikan dan kita tak menyambutnya segera
maka kita termasuk orang-orang yang tak bersegera dalam menjemput peluang
kebaikan itu.
Teringat
seorang Ummahat berkata bahwa, Masuk surganya seseorang itu bukanlah
dikarenakan perkara amalnya, begitupun dengan Rasulullah SAW, Beliau tak masuk
surga dikarenakan Amalannya. Dia jadikan seseorang masuk ke dalam surga bukan
karena amal nya melainkan karena Rahmat Allah atas dirinya. Namun yang sering
kita pahami adalah orang yang banyak beramal akan semakin mungkin untuk Allah
tempatkan di surga. Karena amal sholih sekecil apapun adalah peluang Allah
melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita, maka saat kita beramala lebih besar, maka
peluang-peluang Allah merahmati kita akan lebih banyak dibanding mereka yang
sedikit beramal.
Maka
mengapa tak bersegera dalam beramal? Bukankah Da’wah tak MEMBUTUHKAN kita?
Dengan atau tanpa kita, ia akan terus
berjalan, maka yang ada adalah bersegera atau Tergantikan! Tergantikan oleh generasi yang Allah lebih
mencintai mereka dan Mereka mencintai Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar